Basir si Penderita Kutil di Sekujur Tubuh Ingin Bisa Sembuh

Setelah hidup mengucilkan diri di pegunungan selama 20 tahun karena minder, Basir (35) yang menderita kutil di sekujur tubuhnya akhirnya ditangani ti

Editor: Reny Fitriani
KOMPAS.Com
Basir (35) manusia kutil yang memilih hidup mengasingkan diri di tengah hutan karena minder dengan penyakit aneh yang dideritanya sejak bel;asan tahun lalu kini sedikit legah karena mulai ditangani dokter ahli kulit dna kelamin. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, POLEWALI MANDAR - Setelah hidup mengucilkan diri di pegunungan selama 20 tahun karena minder, Basir (35) yang menderita kutil di sekujur tubuhnya akhirnya ditangani tim medis.

Pria asal Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, ini menangis haru saat dijemput petugas Puskesmas Binuang dari tempat tinggalnya selama ini untuk dirujuk ke RSUD Polewali Mandar dan mendapatkan perawatan dokter ahli kulit dan kelamin.

Basir berharap, penyakit kutil di tubuhnya bisa sembuh agar bisa kembali berinteraksi dengan warga desa asalnya tanpa minder lagi.

Air mata Basir terus mengalir. Dengan sapu tangan pemberian warga, dia terus mengusap air matanya saat dibawa petugas. Dia masih menangis haru saat bertemu dokter ahli kulit dan kelamin di rumah sakit.

Diagnosa awal tim dokter RSUD Polewali Mandar menyatakan, Basir menderita kelainan faktor genetis pada jaringan saraf sehingga tumbuh benjolan-benjolan di sekujur tubuhnya.

Dokter juga menegaskan, penyakit yang diderita Basir bukan penyakit menular yang berpotensi menjangkiti warga lain.

“Ini bukan penyakit menular yang perlu diwaspadai. Basir menderita kelainan faktor genetis pada jaringan sarafnya hingga benjolan-benjolan bermunculan di tubuhnya. Penanganannya ya harus bedah tapi tidak semua benjolan dioperasi karena jumlahnya banyak,” tutur dr Nasriyani Zaenal yang menangani Basir.

Basir memilih hidup di hutan seorang diri setelah kedua orangtuanya meninggal dunia saat dia masih berumur 12 tahun lalu. Semula benjolan yang muncul di badannya sebesar kelereng dan hanya beberapa biji, namun seiring pertambahan umur, jumlah benjolan makin banyak dan ukurannya membesar

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved