Berita Video Tribun Lampung

(VIDEO) Edi Kaget Makam Keluarganya DIrusak dan Jenazahnya Hilang

Edi Purwanto (35) kaget melihat makam keluarganya yang berada di Jalan Famili 1, Kelurahan Labuhan Ratu Raya, Kecamatan Labuhan Ratu, hancur.

Penulis: wakos reza gautama | Editor: Ridwan Hardiansyah

Laporan Reporter Tribun Lampung Wakos Gautama

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Edi Purwanto (35) kaget melihat makam keluarganya yang berada di Jalan Famili 1, Kelurahan Labuhan Ratu Raya, Kecamatan Labuhan Ratu, hancur.

Tidak hanya itu, jenazah yang berada di dalam makam itu juga sudah hilang.

Edi mengatakan, di tanah tersebut, ada makam tiga anggota keluarganya.

"Di makam itu ada jenazah buyut, kakek, dan pakde saya. Semua jenazahnya hilang," kata Edi, Selasa (19/1/2016).

Edi tidak mengetahui siapa yang merusak makam dan mencuri jenazahnya.

Edi berencana melaporkan pencurian jenazah itu ke polisi.

Sebenarnya, Edi sudah melaporkan hal tersebut ke Polsek Kedaton, Senin (18/1/2016) lalu.
Namun, pihak kepolisian tidak mau menerima laporan Edi, dengan alasan, masalah itu lebih tepat dilaporkan ke Polresta Bandar Lampung.

Lurah Labuhan Ratu Raya Gandhi MZ mengaku mengetahui pembongkaran makam keluarga Edi Purwanto. Gandhi bahkan ikut menyaksikan pembongkaran makam dan pengambilan tiga jenazah dari makam tersebut.

Menurut Gandhi, tiga jenazah itu dipindahkan ke tempat pemakaman umum (TPU) Labuhan Ratu. Gandhi menuturkan, yang melakukan pembongkaran makam itu adalah seorang bernama Hanafi.

Gandhi menerangkan, dirinya pernah didatangi Hanafi. Hanafi mengatakan bahwa tanah yang ada makam itu adalah miliknya.

“Hanafi datang membawa fotokopi sertifikat tanahnya. Jadi, saya percaya itu tanah dia,” kata Gandhi saat ditemui di kantornya, Selasa.

Gandhi mengatakan, Hanafi menuturkan, bahwa ahli waris makam itu meminjam lahannya untuk membuat pemakaman. Hanafi, tutur Gandhi, memberitahu akan membongkar makam itu karena di lahan tersebut akan dibangun sekolah pelayaran.

Gandhi lalu melayangkan surat panggilan ke ahli waris makam tersebut untuk memediasi. Menurut Gandhi, ahli waris makam tidak ada yang datang memenuhi surat panggilan tersebut. Akhirnya, pembongkaran makam pun terjadi.

Gandhi mengatakan, pihaknya hanya sebagai saksi pembongkaran makam tersebut. Pembongkaran makam itu, tutur dia, juga disaksikan Babinsa, Babin Kamtimbas, dan para ketua RT setempat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved