Aliran Gafatar

Saat Menatap Mata Eks Gafatar Perasaan Ini yang Ada di Dada Gus Ipul

Fajar menyingsing saat para pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Bandara Juanda, Sidoarjo, Sabtu (23/1/2016).

Editor: soni
Tribun Pontianak/Destriadi Yunas Jumasani
Ratusan pengungsi eks Gafatar asal Mempawah makan malam usai tiba di Bekangdam XII/Tpr, Jl Adisucipto, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa (19/1/2016) pukul 19.30 WIB. Arus pengungsian 664 warga ini terbagi dalam dua gelombang, pertama datang sejumlah 327 orang dari Moton Panjang dan sisanya 337 pada gelombang kedua dari Desa Pasir, Kabupaten Mempawah. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SIDOARJO - Fajar menyingsing saat para pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Bandara Juanda, Sidoarjo, Sabtu (23/1/2016).

Sebanyak 373 orang anggota Gafatar dewasa beserta 32 anak-anak, tiba dalam dua kloter pesawat dan langsung disambut Wakil Gurbernur Jatim, Saifullah Yusuf.

Gus Ipul, demikian sapaannya, mengatakan kepulangan anggota Gafatar ini menjadi ladang dakwah bagi Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

"Melihat mata mereka (anggota Gafatar), saya merasa mereka hanya korban doktrin. Ini menjadi kesempatan NU dan Muhammadiyah untuk menyerukan dakwahnya," kata Gus Ipul kepada awak media.

Anggota Gafatar ini langsung diangkut 10 bus menuju Asrama Transito untuk mendapatkan pembinaan. Gus Ipul optimistis doktrin Gafatar yang sudah ditanamkan bisa pudar setelah mendapat siraman rohani dari ulama NU dan Muhammadiyah Jatim. "Saya pun juga optimistis, mereka bisa kembali hidup seperti saat sebelum terpengaruh doktrin Gafatar," ujarnya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved