Polisi Bunuh Anak Kandung

Teringat Anaknya yang Dimutilasi Suaminya, Wiendry Suka Nyanyi Sendiri

Budi, ipar Wiendry mengatakan, ibu korban masih dalam kondisi lemah, terkadang masih sering mengingat kedua anaknya.

Ist FACEBOOK/Tribun Pontianak
Wiendry bersama dua anaknya saat masih hidup. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MELAWI - Pihak keluarga besar korban mutilasi masih dirundung duka mendalam, pasca-kepergian Fabian (4) dan Amora (3).

Wiendry Hairin Yanti, ibu kedua bocah malang tersebut bahkan masih terlihat syok, dan terkadang terlihat mendendangkan lagu, yang biasa ia nyanyikan untuk kedua anaknya.

Budi, ipar Wiendry mengatakan, ibu korban masih dalam kondisi lemah, terkadang masih sering mengingat kedua anaknya.

"Kami yang menangis melihatnya. Kadang masih nyanyikan lagu anak TK. Makan pun masih sulit, kadang kami hanya kasih minum susu," tuturnya kepada Tribunpontianak.co.id, Sabtu (27/2/2016).

Saat ini, Wiendry tinggal di rumah iparnya di Desa Pal, Kecamatan Nanga Pinoh. Pihak keluarga memantau kondisi dia dengan seadanya.

"Ya, seadanya. Makanya, kami sangat berharap adanya psikiater secara berkelanjutan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang anggota Polres Melawi, Brigadir Petrus Bakus tega membunuh dan memutilasi dua anaknya sendiri.

Perbuatan keji itu dilakukan pelaku di Asrama Polisi Polres Melawi, Jumat (26/2/2016) sekitar pukul 00.15 dini hari.

Kabid Humas Polda Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar Arianto mengatakan, setelah membunuh kedua anaknya, Petrus juga berniat membunuh istrinya.

Arianto menjelaskan, pembunuhan tersebut terjadi saat istrinya sedang tidur. Dua bocah, Fabian (4) dan Amora (3) dibunuh, lalu beberapa organnya dipotong.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved