Pasutri Aniaya Anak Kandung
Pelaku Kekerasan Anak Justru Orang yang Dikenal Anak, Save The Children: Ini Tren Sekarang
Karena, menurut Renvi, banyak keluarga dengan latar belakang ekonomi miskin, tetapi tetap menyayangi anak-anak mereka.
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah
Laporan Reporter Tribun Lampung Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Aktivis Save The Children, Renvi Liasari menilai ada banyak faktor orangtua melakukan kekerasan terhadap anak.
Pernyataan Renvi menanggapi kasus penganiayaan anak oleh pasangan suami istri (pasutri) Eko Wuryanto dan Sutriah.
“Jadi, tidak bisa dilihat hanya dari satu faktor. Misalnya saja, faktor lingkungan keluarga seperti apa. Kemudian, misalnya, faktor ekonomi, dari keluarga miskin. Bisa saja (faktor ekonomi jadi penyebab), tetapi belum tentu juga menjadi penyebab utamanya,” kata Renvi, melalui sambungan telepon, Selasa (1/3/2016).
Karena, menurut Renvi, banyak keluarga dengan latar belakang ekonomi miskin, tetapi tetap menyayangi anak-anak mereka.
Kalau dulu, sambung Renvi, memang tren kekerasan terhadap anak karena faktor ekonomi.
“Kalau sekarang, kemiskinan bukan menjadi yang utama. Karena, lebih banyak pelaku kekerasan terhadap anak itu, tidak didasarkan atas status ekonomi seseorang, tetapi lebih karena ketidakmampuan orang-orang dewasa yang ada di sekitar anak, untuk memberikan perlindungan kepada anak,” ucap Renvi.
Renvi menambahkan, saat ini, tren kekerasan terhadap anak, pelakunya didominasi oleh orang yang dikenal si anak, termasuk orangtua.
“Yang sangat disayangkan adalah ketika pelakunya adalah orang yang harusnya mempunyai tanggung jawab penuh, terhadap proses pengasuhan anak, malah melakukan tindak kekerasan seperti itu. Kami sangat prihatin sekali,” sebut Renvi.
Kemudian, jelas Renvi, tren kekerasan terhadap anak itu, yang penting, ada kesempatan.
“Sudah sangat jarang pelaku kekerasan itu orang yang tidak dikenal oleh anak. Kalau dulu, kebanyakan pelakunya adalah orang-orang yang tidak dikenal anak. Misalnya, kasus penculikan dan lainnya. Kalau sekarang sudah berbeda. Jadi, seolah tidak ada tempat lagi yang aman bagi anak,” ucap Renvi.
Sebelumnya diberitakan, Eko Wuryanto dan Sutriah ditangkap petugas Polsek Tanjungkarang Barat karena menganiaya anaknya N (11).
Pasutri tersebut menganiaya anaknya menggunakan benda keras, seperti tang, kursi plastik, gagang sapu, dan pisau panas.