Gerhana Matahari 9 Maret

Entah Karena Apa, Setelah GMT Burung Beo Ini Mendadak Jadi Bisu

"Biasanya kan kalau ada orang lewat dia (beo) cerewet banget. Denger pintu terbuka langsung cerewet"

Editor: Reny Fitriani
Bangkapos.com/Aldhi S
Burung Beo ini tak bersuara lagi usai GMT. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BELITUNG - Gerhana matahari total (GMT) yang dialami masyarakat Belitung, Rabu (9/3/2016) juga berpengaruh pada alam sekitar. Terutama pada perilaku hewan yang ada di wilayah tersebut.

Salah satunya adalah pada burung beo milik warga Jalan Irian II, Tanjungpandan, Belitung. Beo tersebut berperilaku aneh setelah GMT berlangsung beberapa menit.

Laras (29), pemilik burung beo tersebut mengatakan sebelum terjadi gerhana perilaku beo masih seperti pada hari-hari sebelumnya. Namun setelah gerhana, beo lebih pendiam.

"Biasanya kan kalau ada orang lewat dia (beo) cerewet banget. Denger pintu terbuka langsung cerewet. Tadi setelah gerhana diem terus sampai sekarang," kata Laras kepada Pos Belitung, Rabu (9/3/2016) siang.

Bahkan sesaat setelah gerhana, burung beo tersebut seperti tidur di sangkarnya. Kondisi tersebut berlangsung hingga beberapa menit setelah GMT berlangsung.

"Dikiranya sakit. Karena dia nggak biasa banget gitu. Tidurpun biasanya tetep di tempat dia nangkring, ini nggak," jelas ibu beranak satu ini.

Bahkan saat dibangunkan pemiliknya dengan membuatnya kaget, beo tersebut tak banyak bereaksi. Beo juga terlihat lemas, tidak lincah seperti biasa loncat-loncat mengitari sangkarnya.

"Dikasih makan juga mau. Diem aja pokoknya dia tu. Sama bapak saya dikasih obat takut dia sakit," tambah Laras.

Hingga ini diturunkan sekitar pukul 14.10 WIB, beo tersebut belum juga mengeluarkan suaranya. "Biasanya kalau ada orang bilang assalamualaikum, dia jawab gitu. Sekarang nggak lagi," tandas wanita berkerudung ini.

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved