Amankan Final Piala Bhayangkara, 15 Ribu Personel Gabungan Bersiaga

Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono mengatakan, stadion akan dibagi ke dalam beberapa wilayah. Tribun utara akan digunakan

Tribunnews
Panser Anoa milik TNI AD, kendaraan taktis, mobil water cannon, dan Baraccuda milik Polisi bersiaga mengamankan jalannya pertandingan final Sepakbola Piala Presiden RI 2015, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jl. Gelora Pintu Satu Senayan, Tanahabang, Jakarta Pusat, Minggu (18/10/2015). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDUNG - Ketua Organizing Comittee Torabika Bhayangkara Cup 2016, Irjen Condro Kirono mengatakan, pihaknya melibatkan lebih dari 15 ribu personel, yang terdiri dari anggota Polri dan TNI, untuk mengamankan rute perjalanan suporter keempat tim, yang akan berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (3/4/2016).

"Total personel itu untuk mengamankan rute suporter, baik dari Malang, Surabaya ke timur, dan Jawa Barat, termasuk juga dari Palembang dan Lampung," ujar Condro di Merapi Lounge, Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (2/4/2016).

Menurutnya, untuk pengamanan, rapat tersendiri dilakukan pada Kamis (31/3/2016), yang dipimpin langsung Kapolri Jendral Badrodin Haiti, dengan mengundang Kapolda Bali, Palembang, Jabar, Jatim, dan Metro Jaya, berikut polda yang dilintasi suporter keempat tim.

"Setelah rapat dari Mabes Polri tentang teknis komunikasi pergerakan suporter, dilakukan pengawalan oleh kepolisian daerah keberangkatan, kemudian estafet dengan daerah yang dilewatinya, tidak dipungkiri 11 ribu personel kalau di total bisa mencapai 15 ribu," ujarnya.

Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono mengatakan, stadion akan dibagi ke dalam beberapa wilayah. Tribun utara akan digunakan untuk bobotoh, dan tribun selatan untuk Aremania.

"Sriwijaya akan bergabung di zona Arema, Bali United di zona bobotoh. Tempat suporter akan dibagi oleh Kapolda Metro Jaya," katanya.

Kabarnya sebanyak 40 ribu bobotoh akan hadir di stadion paling bergengsi di Indonesia itu.

"Bobotoh akan masuk lebih dahulu, kemudian Arema. Dalam catatan, keduanya tidak ada history yang mencemaskan," katanya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved