Tommy Dukung Upaya Menpora Cabut Sanksi PSSI yang Jerat Tujuh Klub

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi resmi menandatangani surat pencabutan pembekuan terhadap PSSI.

Penulis: Noval Andriansyah | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/PERDIANSYAH
pemain Lampung FC Ervin 

Laporan Reporter Tribun Lampung Noval Andriansyah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi resmi menandatangani surat pencabutan pembekuan terhadap PSSI.

Surat Keputusan Menpora Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pencabutan Atas Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 01307 Tahun 2015 Tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Tidak Diakui, ditandatangani Imam pada Rabu (11/5/2016).

Terkait hal tersebut, Imam juga meminta PSSI untuk mencabut sanksi terhadap tujuh klub yang dibekukan oleh federasi tersebut. Ketujuh klub tersebut diantaranya Arema Indonesia, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, Persebaya Surabaya, Lampung FC, Persipasi Bekasi, dan Persewangi Banyuwangi.

Menanggapi hal tersebut, Asisten Manajer Lampung FC Tommy Maulana Samudra mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Menpora tersebut. Namun demikian, Tommy belum bisa memastikan, apakah PSSI nantinya benar-benar menuruti permintaan menpora atau tidak.

“Kami masih 50-50. Tergantung PSSI juga. Kalau memang terjadi KLB (Kongres Luar Biasa) PSSI, dan terjadi perombakan pengurus, maka masih ada harapan bagi Lampung FC. Tetapi, kalau KLB tidak terjadi, dan pengurus tetap itu-itu saja, maka selesai sudah Lampung FC,” ujar Tommy, Rabu (11/5/2016).

Tommy sangat berharap, PSSI benar-benar mengakomodir ketujuh klub tersebut. Karena pada dasarnya, lanjut Tommy, ketujuh klub tersebut, terutama Lampung FC, bukanlah klub kloningan, melainkan klub yang berubah nama.

“PSSI lebih tahu itu dan kami bahkan mungkin masyarakat Lampung sangat mengharapkan kembalinya Lampung FC dikancah pesepakbolaan nasional,” ucap Tommy.

Ketujuh klub tersebut sempat kehilangan hak setelah Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang diketuai La Nyalla Mattalitti, masuk dan gabung ke PSSI. Klub-klub tersebut dilarang tampil di kompetisi, meskipun sebelumnya adalah anggota kompetisi resmi IPL (Indonesia Premier League).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved