Headline News Hari Ini

Ibrahim Tewas Usai Dirawat Intensif

Korban luncuran awan panas Gunung Sinabung terus bertambah.

Editor: taryono
Erupsi Gunung Sinabung 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MEDAN - Korban luncuran awan panas Gunung Sinabung terus bertambah. Setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Adam Malik, Medan, satu korban amukan awan panas Gunung Sinabung meninggal dunia. "Satu orang meninggal dunia atas nama Ibrahim Sembiring," kata Dandim 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu, Minggu (22/5).

Ibrahim Sembiring merupakan satu dari tiga korban awan panas Gunung Sinabung yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Bersama Ibrahim, ada Cahaya Sembiring dan Cahaya br Tarigan yang juga menjalani perawatan intensif. Tercatat sudah sembilan orang meninggal akibat erupsi gunung Sinabung.

Menurut Agustatius, tim SAR gabungan terus menyusuri lokasi luncuran awan panas di kawasan kecamatan Simpang Empat, Karo.

"Kita sudah menyisir. Kita imbau warga untuk meninggalkan tempat itu. Personel sudah menjaga di lokasi yang sudah diportal agar warga tidak masuk ke dalam. Sementara, personel juga ada yang di posko untuk menerima pengaduan orang hilang terkait kejadian ini," urainya.

Untuk diketahui, sembilan warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Tanah Karo, menjadi korban luncuran awan panas Gunung Sinabung, Sabtu (21/5) kemarin.

Tragedi ini terjadi sekira pukul 16. 48 WIB. Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Tanah Karo Nata Nail Perangin-angin mengatakan, luncuran awan panas atau erupsi Gunung Sinabung berlangsung di tengah hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tanah Karo.

Ia menjelaskan, seluruh korban merupakan petani Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. "Sembilan korban merupakan warga Desa Gamber, Simpang Empat. Ketika awan panas meluncur, mereka diduga sedang berkebun di ladang," ujarnya.

Desa Gamber berjarak 4,5 kilometer dari puncak Gunung Sinabung. Itu berarti Desa Gamber masuk zona merah. Sehingga masyarakat dilarang beraktivitas di kawasan desa itu. Proses evakuasi warga dipimpin langsung Dandim 02/05 Kabupaten Tanah Karo Letkol Inf Agustatius. Pada evakuasi itu, personel tentara memaksa warga keluar dari desa itu.

Selain itu, personel tentara juga membantu warga mengangkat berbagai barang rumah tangga. Maka dari itu, secara berbondong-bondong masyarakat keluar kampung gunakan truk. "Barang bisa kembali dibeli namun nyawa tidak dapat dibeli. Tolong warga tidak lagi berada di sini," teriak personel tentara.

Sementara itu, Dandim Tanah Karo, kemudian meminta masyarakat untuk keluar dari desa itu dalam waktu lima menit. Bahkan, ia meminta awak media agar tidak mendekat dengan daerah terkena awan panas. "Dalam waktu lima menit, kawasan ini harus kosong. Tolong dicek warga yang masih ada di sini harus keluar. Ini bahaya," ujar Dandim kepada warga di lokasi. (tribun medan)

Berita Selengkapnya Baca KORAN Tribun Lampung edisi hari ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved