Penyebab Bulu Kucing Rontok Lalu Mencret
Kehadiran kutu (kutu loncat, kutu penggigit, kutu penghisap darah), dapat menyebabkan bulu kucing menjadi mudah rontok.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Yth Dokter Hewan. Saya punya kucing kampung usia sekitar delapan bulan. Awalnya dia gemuk dan sehat, tapi sejak 2 bulan terakhir dia sering sakit mulai dari cacingan, lalu bulunya rontok dan sekarang mencret. Itu kenapa ya dok dan bagaimana solusinya? Terima kasih.
Pengirim: +6281957654xxx
Bulu Rontok Disebabkan Kekurangan Nutrisi
Mencret, atau diare merupakan salah satu bentuk abnormalitas defekasi (buang air besar), berupa peningkatan frekuensi defekasi dan disertai perubahan konsistensi feses menjadi lebih lembek bahkan cair.
Diare pada kucing dapat saja terjadi disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari sensitifitas terhadap jenis makanan tertentu, keracunan, juga penyakit infeksi yang disebabkan karena bakteri, virus maupun parasit misalnya amoeba dan cacing.
Kehadiran kutu (kutu loncat, kutu penggigit, kutu penghisap darah), dapat menyebabkan bulu kucing menjadi mudah rontok. Kebersihan dan kelembaban yang kurang terjaga menyebabkan kucing mudah terserang jamur, sehingga juga memicu terjadinya kerontokan bulu.
Beberapa penyakit infeksius pada kucing yang mungkin dapat menular kemanusia dengan cara kontak dengan kulit kucing yang terinfeksi antara lain adalah: "scabiesis" atau gudig, "ringworm" atau jamur. Kekurangan nutrisi, vitamin atau mikromineral tertentu dapat menyebabkan rontoknya bulu kucing.
Untuk memastikan penyakit yang diderita kucing anda perlu dilakukan serangkaian pemeriksaan oleh Dokter Hewan, baik pemeriksaan fisik atau jika diperlukan pemeriksaan laboratorium.
Sampel cacing maupun sampel feses dapat diperiksa guna identifikasi jenis cacing yang menyerang kucing anda, sebab ada banyak sekali jenis cacing yang dapa menyerang kucing.
Dengan identifikasi cacing yang tepat maka penentuan obat cacing juga akan benar dan efektif. Karena obat cacing dikelompokkan dalam obat keras, sebaiknya tidak memberikan obat cacing kucing tanpa pengawasan Dokter Hewan, apalagi menggunakan obat cacing manusia, sebab sebagian cacing pada kucing tidak akan mati dengan obat cacing manusia.
Untuk itu saya sarankan segera bawa dan periksakan kucing anda ke Dokter Hewan Praktek untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat
Drh.Sugeng Dwi Hastono
Amanah Veterinary Services