Korea Utara Gunakan Taktik Perang Dingin
Korea Utara menghidupkan lagi cara berhubungan dengan para agen mata-matanya melalui metoda 'angka' sebagaimana saat Perang Dingin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Korea Utara menghidupkan lagi cara berhubungan dengan para agen mata-matanya melalui metoda 'angka' sebagaimana saat Perang Dingin, kata seorang pejabat Korea Selatan.
Menurut Jeong Joon-hee, juru bicara Kementerian Penyatuan Kembali, dalam beberapa pekan terakhir ini serangkaian angka yang misterius disiarkan melalui radio dari Utara.
Korea Selatan "tak bisa menyimpulkan secara pasti niat terselubung Korea utara di balik siaran itu," katanya.
"Namun kami menyerukan Korea Utara untuk menyetop praktik ketinggalan zaman itu," tambah Jeong Joon-hee.
Disebutkannya, Pyongyang sepatutnya "mengupayakan berbagai cara untuk mempromosikan hubungan antar-Korea," lapor kantor berita Yonhap.
Angka-angka itu disiarkan Radio Pyongyang Jumat lalu, ungkap pejabat Korsel.
Yonhap mengutip sumber pemerintah yang menyebutkan bahwa siaran 12 menit itu dimulai tak lama setelah tengah malam, dibawakan seorang perempuan.
Perempuan itu berkata: "Saya akan mengulas hasil kerja agen nomor 27."
Ia kemudian melanjutkan, "Di halaman 459 nomor 35, halaman 913 nomor 55, halaman 135 nomor 86, halaman 257 nomor 2," dan seterusnya.
Kantor berita AP menyebut, siaran sejenis berdurasi dua menit juga dilakukan pada 24 Juni.
Apa arti angka-angka itu?
Dinas intelejen Korsel mencoba memecahkan kode itu, namun mereka juga mempertimbangkan kemungkinan bahwa hal itu sekadar merupakan provokasi.
Siaran semacam itu kerap terjadi semasa Perang Dingin, sebagai cara untuk menyampaikan pesan tersandi kepada para agen rahasia di lapangan, atau mengaktifkan para agen pasif.
Para agen bisa menggunakan sebuah buku acuan besar untuk menerjemahkan kode angka-angka itu menjadi instruksi.
Yonhap melaporkan, Korea Utara sudah tak lagi menyiarkan angka-angka semacam itu sejak tahun 2000, dan sejak itu lebih banyak mengggunakan internet untuk komunikasi mereka. (BBC)