Waria Dibuang di Bakauheni
BREAKING NEWS: Waria Ini Mengaku Dipukuli di Dalam Mobil dan Kepalanya Ditodong Senjata Api
Seorang waria bernama Samin (23) atau yang biasa disapa Iis mengaku menjadi korban penculikan dan penganiayaan oleh enam orang pria tak dikenal
Penulis: wakos reza gautama | Editor: soni
Laporan Wartawan Tribun Lampung Wakos Gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seorang waria bernama Samin (23) atau yang biasa disapa Iis mengaku menjadi korban penculikan dan penganiayaan oleh enam orang pria tak dikenal yang membawa senjata api dan senjata tajam.
Menurut Iis, peristiwa itu terjadi pada Jumat (26/8/2016) sekitar pukul 22.00 WIB di jalan samping Lapangan Saburai, Enggal. Iis mengatakan, malam itu ia datang ke area Lapangan Saburai untuk bekerja sebagai pemandu lagu di sebuah warung karaoke.
“Saya baru sampai (pinggir jalan Lapangan Saburai). Tiba-tiba datang enam orang pria menggunakan penutup wajah mendekati saya,” ujar Iis. Para pria itu, tutur dia, langsung menyeretnya ke dalam mobil.
Menurut Iis, ada temannya hendak menolong namun tidak berani karena ditodongkan senjata api oleh salah satu pelaku. Iis dimasukkan ke dalam mobil. Di dalam mobil, tuturnya, para pelaku mengikat tangan dan kakinya dan menutup wajahnya menggunakan lakban.
“Saya dipukuli di dalam mobil dan kepala saya ditodong senjata api,” ujar dia. Menurutnya, para pelaku meminta menandatangani sebuah surat pernyataan yang Iis tidak tahu isinya. Pada saat itu, salah satu pelaku membuka lakban di tangan Iis menggunakan pisau.
Akibatnya tangan Iis terluka kena pisau. “Ikatan di tangan saya dilepas karena saya disuruh tandatangan surat jaminan. Tapi saya tidak tahu isinya apa,” ucap warga Umbul Kunci, Telukbetung Barat ini. Karena ketakutan, Iis menandatangani surat tersebut.
Iis mengutarakan, para pelaku membuangnya di pinggir jalan Bakauheni, Lampung Selatan, dengan keadaan wajah masih tertutup lakban. “Saya langsung membuka lakban di wajah dan melihat mobil pelaku sudah kabur. Saya ingat mobilnya jenis Avanza,” ucap dia.
Iis berusaha mencari tumpangan untuk pulang ke Bandar Lampung. Beruntung, tutur Iis, ada mobil travel yang mau menumpanginya. Iis diantar ke Lapangan Saburai. Setelah itu Iis menelepon saudaranya meminta dijemput pulang.