Detik-detik Jembatan Pasar Minggu Roboh, Saksi Mata: Bergoyang Seperti Layangan
Saat itu, hujan lebat turun disertai angin kencang. Tak lama kemudian, suara bergemuruh jembatan ambruk terdengar.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Warga sekitar wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menceritakan detik-detik ambruknya jembatan penyeberangan orang (JPO), Sabtu (24/9/2016) sore.
Saat itu, hujan lebat turun disertai angin kencang. Tak lama kemudian, suara bergemuruh jembatan ambruk terdengar.
Wahyu (42), salah satu warga yang tengah berteduh di Stasiun Pasar Minggu menjelaskan, kuatnya angin membuat JPO terlihat bergoyang, seperti layangan.
"Tiba-tiba, hujan deras disertai angin kencang. Pembatas jembatan bergoyang-goyang, seperti layangan terkena angin. Lalu seketika, besi-besi penyangga atap JPO langsung rontok ke sebelah selatan," jelas Wahyu, saat ditemui di lokasi.
Padahal saat itu, Jalan Raya Pasar Minggu tengah dipadati kendaraan bermotor.
Akibatnya, sembilan orang langsung dibawa ke Rumah Sakit Siaga Raya, Pasar Minggu, Jakarta Pusat.
Salah seorang petugas Stasiun Pasar Minggu menjelaskan, suara gemuruh robohnya jembatan terdengar sangat keras, di tengah guyuran hujan lebat.
"Suaranya menggelegar dan sampai bergetar. Kejadiannya pukul tiga sore lewat," jelasnya.
Selain menimbulkan korban luka, jembatan juga merusak satu buah motor matic dan sebuah mobil minibus.
Saat ini, JPO masih berdiri namun tinggal kerangkanya saja.
Robohnya atap dan penyangganya disebabkan tidak mampu menahan beban reklame, yang ditiup angin kencang.
Dua orang meninggal dunia dalam kejadian, dan beberapa di antaranya dirawat di rumah sakit.