Rohman 'Gatal' Tidak Main PS Selama PON XIX

Hobi menjadi hal yang tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Setiap orang pasti ingin kembali melakoni hobi yang menjadi sarana penenang pikiran.

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung R Didik Budiawan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Hobi menjadi hal yang tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Setiap orang pasti ingin kembali melakoni hobi yang menjadi sarana penenang pikiran. Ini dialami Rohman Hidayat (30), lifter angkat besi peraih emas PON tiga kali berturut-turut.

Kegemarannya bermain game playstation (PS) menjadi sarana hiburan guna mengisi waktu luang. Ia mengaku gatal apa bila dalam kurun waktu lama tidak memegang stick PS. Seperti saat menghadapi kejuaraan di Jawa Barat kemarin.

Kurang lebih dua bulan Rohman menjalani karantina untuk persiapannya merebut medali emas di PON XIX. Alhasil, 'puasa' bermain PS membuahkan hasil yang memuaskan dengan perolehan emas.

Rohman kembali dari kejuaraan Sabtu (24/9) kemarin dengan membawa kemenangan. Ia pun mengaku gatal karena sudah lama tidak bermain PS. Sehari setelah kepulangannya, Rohman langsung menuju lokasi Rental PS langganan, Minggu (25/9) di Pringadi Kelurahan Pringsewu Utara.

Uniknya atlit angkat besi ini justru hobi dengan games sepak bola. D imana, Juventus merupakan klub yang menjadi dambaannya. Tidak hanya itu, dia juga menyukai futsal. "Hobinya sepak bola, kalau angkat besi kan pekerjaan," kata Rohman dengan senyum.

Rohman mengaku, pada saat tidak menghadapi kejuaraan berlatihnya tidak terlalu berat, sehingga masih bisa bersantai dengan kegemarannya itu. Pada saat berlatih serius, ia pun rela meninggalkan hobi PS.

Rohman saat ini sebagai lifter senior di Padepokan Gajah Lampung milik Imron Rosadi. Saat ini dia sebagai atlit dengan kelas angkatan 94 kilo gram. Rohman telah tiga kali berturut-turut meraih emas PON.

Sebelumnya, dia juga berhasil menyabet emas PON Riau 2012 pada kelas angkatan 94 kilo gram. Kemudian PON 2008 lalu, Rohman menyabet emas di kelas angkatan 85 kilo gram. Roham berniat mengikuti seleksi untuk Sea Games 2017.

Dia juga masih berminat terjun di PON XX nanti. Rohman tertarik dengan angkat besi berkat tetangganya yang juga lifter. Yakni M Taufik dan Rusli. Para lifter nasional ini pun membuatnya kagum dan menumbuhkan keinginannya mengikuti jejak para atlit nasional tersebut.

Ketika itu, Rohman masih duduk di bangku kelas V SD saat memulai latihan menjadi anak didik Imron Rosadi. Kini Rohman sudah 19 tahun berjibaku dengan barbel dan besi. Namanya pun tidak kalah harum dengan para seniornya terdahulu.

Rohman berprinsip, selama masih kuat masih akan terus berjuang menjadi lifter angkat besi. Meskipun pada saat ini dia mejadi lifter paling tua di antara anak didik Imron Rosadi. Berkaitan dengan bonus atlit yang telah dijanjikan, Rohman mengaku belum menerimanya.

Menurutnya, berdasar kebiasaan bonus diberikan pada saat pembubaran kontingen. Ia mengungkapkan, bahwa bonus itu akan dijadikan tabungan di masa depan. Berkaitan dengan tanggapan masyarakat Pringsewu atas medali yang disabet dari atlit asal Pringsewu, menurutnya biasa saja.

Begitu juga dengan pemerintah tidak ada sambutan khusus bagi atlit yang telah mebgharumkan nama daerah tersebut. Kendati begitu, dia mengatakan segala acara seremoni biasanya diselenggarakan bebarengan pembubaran kontingen.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved