Pipis Sebelum Berhubungan Intim Bukan Kebiasaan yang Sehat

Menurut Kaufman, kebiasaan yang benar semestinya kencing setelah selesai berhubungan intim.

Editor: Reny Fitriani
ISTOCKPHOTO
Ilustrasi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Banyak Mama yang bersih-bersih, bahkan pipis sebelum berhubungan intim. Maksudnya sih baik, biar organ intim bersih bebas bau saat mau berhubungan intim, juga menghindari pengin pipis saat berhubungan seks. Sayangnya, kebiasaan itu bukannya sehat, malah akan mengganggu kesehatan Mama secara umum.

Pernyataan ini diungkapkan, pakar urologi (ilmu kedokteran yang mempelajari kelainan pada saluran kemih) asal New York, David Kaufman, menyatakan, kebiasaan kencing sebelum bercinta, sebenarnya adalah salah kaprah.

Menurut Kaufman, kebiasaan yang benar semestinya kencing setelah selesai berhubungan intim. Alasannya, aliran air seni bisa menyiram bakteri di vagina yang bisa saja terbawa saat berhubungan intim. Boleh saja, Mama cebok usai pipis, tapi siapa bisa menjamin ada sisa-sisa air seni yang menempel.

Yang paling parah, bila seseorang tidak kencing setelah berhubungan, maka bakteri yang tidak terbawa, bisa memperbesar resiko seseorang terkena infeksi saluran kemih.

"Bakteri ini adalah penyebab utama infeksi saluran kemih. Nah, aliran air yang kencang setelah berhubungan intim sangat membantu, mengingat bakteri ini sangat sulit terbawa," kata Kaufman.

Nah, makanya, setelah bercinta, banyak-banyak minum air. Dengan begitu, Mama bisa buang air setelah berhubungan intim. Mama pun berpeluang kecil terkena infeksi saluran kemih.

Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved