Lagi, Wali Kota Tewas Ditembak di Penjara karena Narkotika

Ini adalah kasus kedua yang menewaskan pejabat lokal yang diduga terkait narkotika dalam dua pekan terakhir.

Editor: taryono
Mirror
Seorang terduga pengedar narkoba tewas ditembak orang tak dikenal di salah satu sudut kota Manila, Filipina. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Seorang wali kota yang dituduh Presiden Filipina Rodrigo Duterte sebagai pengedar narkoba tewas ditembak di penjara pada Sabtu (5/11/2016).

Ini adalah kasus kedua yang menewaskan pejabat lokal yang diduga terkait narkotika dalam dua pekan terakhir.

Pada Agustus lalu, Duterte menuduh Rolando Espinos, wali kota Albuera di Pulau Leyte, dan putranya terlibat dalam peredaran narkotika.

Duterte kemudian meminta Rolando dan putranya menyerahkan diri dan mengancam akan memerintahkan polisi menembak keduanya jika mereka melawan.

Rolando Espinosa kemudian menyerahkan diri kepada kepala kepolisian Filpina dan mengatakan dia mengkhawatirkan nyawanya.

Namun, pada Sabtu dini hari, polisi mengatakan Rolando tewas dibunuh di dalam selnya di lembaga pemasyarakatan provinsi setelah dia menembak petugas yang melakukan pemeriksaan senjata ilegal.

"Dia menembak petugas yang kemudian memmbalas dan menewaskan wali kota Espinosa," kata kepala kepolisian Leyte, Leo Laraga.

Laraga menambahkan, seorang narapidana kasus narkoba juga tewas dalam baku tembak tersebut.

Kepolisian nasional berjanji akan menyelidiki kondisi yang menyebabkan kematian Rolando Espinosa termasuk kemungkinan adanya kolusi napi dan sipir untuk memasukkan senjata serta narkoba ke dalam penjara.

Sebelumnya, kepala kepolisian Filipina, Ronald dela Rosa mengatakan, Rolando merupakan "pelindung" peredaran narkoba yang distribusinya di wilayah Albuera dikendalikan Kerwin, putra Rolando.

Bulan lalu, Kerwin ditahan di Uni Emirat Arab dan dijadwalkan diekstradisi ke Filipina untuk menghadapi dakwaan penjualan narkoba.

Pada Agustus, enam pendukung Rolando Espinosa tewas dalam baku tembak dengan polisi di luar properti milik sang wali kota di Albuera.

Bulan, lalu soerang wali kota yang diduga terlibat dalam peredaran narkoba tewas di wilayah selatan Filipina.

Samsudin Dimaukom, nama wali kota itu, dan anak buahnya melepaskan tembakan ke arah polisi yang menghentikan kendaraan mereka di sebuah pos pemeriksaan.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved