Penyidik KPK Diteror
Ini Ciri-ciri Pria yang Menyiram Novel dengan Air Keras
Usai menyiram pak Novel tepat di depan saya persis, salah satu pelaku yang membawa motor itu sempat menoleh kebelakang
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Sumarni Supandi (67), saksi mata aksi penyiraman ke arah wajah senior penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga dengan air keras, menceritakan kronologi peristiwa tersebut.
Diceritakan Sumarni, peristiwa itu terjadi di Jalan Deposito RT 003/010, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kata Sumarni Novel disiram air keras yang ditaruh di dalam gelas hijau, yang dilakukan sebanyak dua pria bertubuh kekar, bejaket hitam serta bermasker.
"Pelakunya ada dua orang itu bertubuh besar, memakai helm full face, dan saat itu naik motor matic," ujarnya.
"Usai menyiram pak Novel tepat di depan saya persis, salah satu pelaku yang membawa motor itu sempat menoleh kebelakang, lalu dua orang itu kabur meninggalkan pak Novel," ujarnya.
"Tapi, enggak jelas karena masih gelap dan posisinya saya berjarak tujuh meteran dari lokasinya Pak Novel disiram air keras itu," katanya pada Selasa (11/4/2017).
Dia mengaku tempat kejadian perkara tak ada penerangan lampu. Sehingga ia mengakui tak melihat jelas sosok wajah pelaku tersebut.
"Pokoknya saya tidak lihat jelas, tetapi motor si pelaku lewat di depan saya pas nyiram itu. Lalu Pak Novel dibantui Pak Iman tukang bangunan di sini," katanya.
Ia mengatakan jika dirinya langsung dimintakan keterangan oleh pihak Polsek Kelapa Gading. Ia mengatakan kembali, jika saat itu ada sekitar sembilan orang lebih diperiksa keterangannya.
"Saat diperiksa polisi, saya diminta polisi untuk dapat dibantu memperlihatkan rekaman melalui kamera CCTV (Closed Circuit of Television) itu milik pak Novel. Katanya pas kejadian itu saya terlihat CCTV makanya saya dipanggil ini sama polisi. Tadi ada saya, Ibu Ahmad, Pak Iman kuli bangunan, dan tiga orang satpam, dua tukang sayur, juga satu lagi nggak tahu saya," ujar dia.
Menurut Sumarni lokasi kejadian tepat di depan Rumah Ketua RT 03, Wisnu Broto.
Di lokasi tersebut ia mengakui juga melihat Novel terbentur pohon nangka yang berada di depan rumah Wisnu tersebut.
"Pak Novel terbentur pohon Nangkanya Bapak Wisnu sembari meminta tolong. Kemudian Pak Novel langsung menuju Masjid Al-Ikhsan. Saya awalnya takut, dikira saya orang stress ya. Tak tahunya pak Novel teriak kepanasan, kemudian melepas pakaian gamisnya. Saya ketika itu ya bingung sama Ibu Ahmad, ada apa ini? Setelah itu saya lihat Pak Novel tetap meminta tolong di dekat pohon nangka," ungkapnya.
Sementara itu, Jamaah Al-Ikhsan, Sutrisno (55) mengakui juga melihat pelaku sempat memutar Jalan Deposito itu sebanyak dua kali.
"Lalu, Pak Novel keluar masjid kan usai shalat subuh, dan langsung ngebut menghampiri Pak Novel dan langsung menyiram air dari gelas ke arah wajah Pak Novel. Ternyata itu air di dalam gelas adalah air keras. Ciri fisiknya, dua pelaku bertubuh besar, memakai helm tertutup full dan mengenakan jaket kulit. Motornya itu matik pak dan enggak tahu merknya apa," paparnya saat diwawancarai awak media. (BAS)