Ini Alasan Sudirman Said Terima Tawaran Jadi Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandiaga
Tim sinkronisasi merupakan satu dari tiga tim yang akan membantu Anies-Sandi, sebelum resmi menjabat di Pemerintahan DKI Jakarta, Oktober 2017
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, angkat bicara soal penujukannya sebagai ketua tim sinkronisasi Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Tim sinkronisasi merupakan satu dari tiga tim yang akan membantu Anies-Sandi, sebelum resmi menjabat di Pemerintahan DKI Jakarta, Oktober 2017 mendatang.
Sudirman mengaku, tawaran itu disampaikan secara langsung oleh Anies dan Sandiaga.
Ia pun mengungkapkan alasan dirinya menerima tawaran tersebut.
Sudirman menilai, membantu Anies-Sandiaga dalam menyiapkan pemerintahan yang baru, merupakan sebuah tantangan untuknya.
"Sejak dulu, saya tidak pernah menolak tugas melayani masyarakat. Membantu gubernur dan wagub terpilih menyiapkan pelaksanaan tugas merupakan tantangan baru, sekaligus suatu kehormatan," ujar Sudirman Said, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/5/2017).
Sudirman menjelaskan, tim sinkronisasi merupakan pekerjaan teknis untuk menjaga agar program-program Anies-Sandiaga dapat diintegrasikan, dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2019 dan RPJMD 2017-2022.
"Tapi dalam mendorong proses sinkronisasi, siapa tahu bisa menjadi jembatan dari berbagai pihak, yang 'terpaksa' harus berbeda pandangan karena proses politik kemarin," ujar Sudirman.
"Saatnya, semua potensi dikonsolidasikan kembali demi kemaslahatan seluruh warga," tambah dia.
Selain Sudirman Said, ada tujuh orang lainnya yang merupakan kumpulan praktisi, akademisi, dan mantan birokrat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang masuk ke dalam tim sinkronisasi.
Mereka adalah Edriana Noerdin, Eko Prasojo, Fadjar Pandjaitan, Rikrik Rizkiyana, Marco Kusumawijaya, Mohammad Hanief Arie Setianto, dan Untoro Hariadi.
(David Oliver Purba)