Traveling Tribun Lampung

Di Atas Bukit Selalau, Wisatawan Bisa Lihat Pasir Putih dan Hitam

Menikmati suara deburan ombak yang terempas di bebatuan di tepi pantai, sambil tertidur beralaskan rumput jepang nan hijau dan lembut di bawah pohon

Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUN LAMPUNG CETAK

Laporan Reporter Tribun Lampung Teguh Prasetyo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KRUI - Menikmati suara deburan ombak yang terempas di bebatuan di tepi pantai, sambil tertidur beralaskan rumput jepang nan hijau dan lembut di bawah pohon rindang, menjadi salah satu kenikmatan dunia yang tak terbantahkan.

Dan, sensasi tersebut bisa dirasakan saat menyambangi Bukit Selalau yang ada di Krui, Pesisir Barat.

Beberapa waktu lalu, Tribun Lampung bersama Lemes Traveler, yang terdiri dari Adhyatmika, Andy Maulana, Toyes, Putra Arisandi, Feri Budi, Nina Marchiato, Zadli, dan Adi menyempatkan mengeksplore Bukit Selalau, saat melakukan perjalanan ke Lampung Barat dan Pesisir Barat.

Bukit indah itu sebenarnya sangat mudah dijangkau.

Namun karena letaknya yang tersembunyi, tak begitu banyak orang yang mengetahuinya.

Untuk mengunjungi Bukit Selalau, patokan yang harus diperhatikan adalah tugu ikan blue merlin, atau dalam bahasa Lampung Pesiri disebut juga ikan tuhuk, yang berada di Pasar Krui.

Bila dari Bandar Lampung, posisinya berada di sebelah kiri jalan.

Arahkan kendaraan ke kiri menuju Pelabuhan Kuala Stabas.

Karena, letak bukit itu berada di tengah-tengah, antara Pantai Kuala di sebelah kanan dengan Pelabuhan Kuala Stabas di sebelah kirinya.

Dari bukit itu, sejauh mata memandang, terlihat perahu-perahu nelayan yang berjejeran di tepi pantai.

Atau, ada perahu yang mengarungi lautan karena sedang digunakan nelayan untuk mencari ikan.

Tak hanya itu saja, di kejauhan, tampak Pulau Pisang yang sangat eksotis di tengah hamparan Samudera Hindia.

Pemandangan yang sangat indah.

Konon dulunya, Bukit Selalau menjadi ikon atau headland dari Kota Krui.

Sebab, bukit itu dipenuhi pepohonan rindang serta pohon kelapa, hingga membuat banyak muda mudi kala itu yang mendatangi bukit tersebut, dan mereka betah berlama-lama berada di sana.

Sayangnya saat ini, pepohonan yang ada di Bukit Selalau tinggal satu yang tumbuh dengan sangat rindang.

Namun karena satu pohon itu juga, akhirnya bukit itu menjadi sangat ikonik.

Selain ikoniknya satu pohon, Bukit Selalau memiliki keunikan tersendiri.

Bukit itu seakan menjadi pembatas dari pasir pantai yang ada di Krui.

Karena di sebelah kiri, yakni Pantai Labuhan Jukung, menawarkan hamparan pasir putih nan memesona.

Akan tetapi di sebelah kanannya, pasir Pantai Kuala berwarna kelabu malah cenderung kehitaman.

Tak hanya itu saja, di sana juga terdapat semacam sisa bangunan yang berbentuk seperti benteng pertahanan di masa penjajahan Belanda ataupun Jepang.

Sayangnya, sisa bangunan tersebut tak terlihat lagi bentuknya.

Bahkan, tak ada keterangan sama sekali yang bisa dikorek terkait bangunan tersebut.

Bagi yang menyukai kegiatan memacu andrenalin, mungkin satu aktivitas yang bisa dilakukan di sana adalah lompat dari atas batu dan berenang menuju Pantai Kuala.

Aktivitas itu pernah dilakukan oleh pembawa acara jalan-jalan di salah satu televisi swasta.

Namun karena ombaknya begitu besar ditambah bebatuan yang berada di bawah bukit, tentu sangat tidak dianjurkan bagi mereka yang tidak bisa berenang karena sangat berbahaya.

Menurut Mika, ia memang sangat penasaran dengan Bukit Selalau yang sering ia lihat di foto yang beredar di Instagram.

"Penasaran banget dengan Bukit Selalau ini. Karena di foto-foto yang beredar, bukit ini sangat indah. Bahkan karena satu pohonnya itu, membuat foto-foto yang ada jadi seperti cover CD atau kaset," katanya.

Sayangnya, kata Mika, Bukit Selalau tidak dirawat dan diperhatikan.

Sehingga, banyak sampah berserakan yang ditemui.

"Sayang sekali masih banyak sampah. Andai ini dibersihkan, Bukit Selalau bisa jadi tempat wisata alternatif di Krui. Apalagi letaknya tak begitu jauh dari Pantai Labuhan Jukung dan Pelabuhan Kuala Stabas," pungkasnya.

Berita ini telah diterbitkan di Koran Tribun Lampung berjudul "Bukit Selalau Krui nan Ikonik" pada Minggu, 14 Mei 2017.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved