Traveling Tribun Lampung

Menatap Keindahan Tebing di Air Terjun Ciupang Pesawaran

Air terjun itu dipilih karena akses masuknya yang tidak begitu sulit dan dekat, namun panorama yang ditawarkan sangat indah.

Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUN LAMPUNG CETAK

Laporan Reporter Tribun Lampung Teguh Prasetyo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Kabupaten Pesawaran, selain menyimpan potensi wisata pantai serta pulau-pulau yang terhampar di Teluk Lampung, ternyata juga memiliki banyak air terjun yang tak kalah indahnya.

Bahkan, jumlahnya sangat banyak yang terbentang dari daerah Hanura, Padang Cermin, hingga Wiyono, Gedongtataan.

Satu air terjun yang sudah dikenal adalah Air Terjun Ciupang.

Beberapa waktu lalu, Tribun Lampung bersama teman-teman dari LEmEs Traveler, yakni Andy Maulana Azis, Redi Sanjaya, dan Nurvitaria melakukan perjalanan ke Air Terjun Ciupang.

Air terjun itu dipilih karena akses masuknya yang tidak begitu sulit dan dekat, namun panorama yang ditawarkan sangat indah.

Untuk menjangkau air terjun itu, dibutuhkan perjalanan sekitar dua jam dari Kota Bandar Lampung, dengan berkendara sepeda motor ataupun mobil.

Dari Bandar Lampung, ambil jalan menuju Teluk Lampung.

BACA JUGA: Di Atas Bukit Selalau, Wisatawan Bisa Lihat Pasir Putih dan Hitam

Di sana, kita akan melewati objek wisata pantai yang ada di Pesawaran, mulai dari Pantai Queen Artha, Mutun, Sari Ringgung, Klara, hingga Batu Mandi.

Ikuti jalan aspal hingga sampai di daerah Padang Cermin.

Lalu begitu sampai di pertigaan, sebelah kanan menuju Kedondong dan sebelah kiri menuju Teluk Kiluan, ambil jalan belok kanan.

Ikuti jalan hingga sampai Pasar Kluwih.

Setelah itu, akan ditemui pertigaan lagi, yang bila lurus ke arah Kedondong sementara belok kiri menuju Kelumbayan, maka pilih jalan ke Kelumbayan, Tanggamus.

Jalan di sini mulai banyak yang rusak parah dan bergelombang.

Perjalanan dilanjutkan menuju Desa Sumberjaya.

Jangan lupa perhatikan plang SMP 1 Atap di sebelah kanan jalan yang berada sebelum gapura perbatasan dengan Kabupaten Tanggamus.

Lalu belok dan ikuti jalan aspal hingga mencapai SMP 1 Atap.

BACA JUGA: Meski Ongkos Lebih Mahal, Warga Lampung Tetap Minati Umrah Saat Ramadan

Tak jauh dari situ, ada perduaan antara lurus dan belok kanan.

Maka arahkan kendaraan lurus mengikuti jalan onderlagh dan berbatu hingga menuju Dusun Purwajaya.

Jangan sungkan-sungkan bertanya pada warga sekitar.

Barulah setelah sampai di Dusun Purwajaya, pengunjung akan menitipkan motor di tempat parkir yang disediakan warga.

Biaya yang dikenakan cukup murah untuk parkir motor dan tarif masuk.

Usai parkir motor atau mobil, perjalan dilanjutkan tracking santai sekitar 20-30 menit.

Berbeda dengan air terjun kebanyakan di Lampung yang aksesnya sulit, menuju Air Terjun Ciupang termasuk mudah.

Karena jalan tracking yang harus dilewati landai.

Ditambah lagi aliran sungai yang berada di sisi jalur tracking membuat perjalanan makin mengasyikan.

BACA JUGA: Mobil Warna Putih Paling Banyak Dibeli di Lampung, Faktor Keamanan Jadi Pertimbangan

Di jalur tracking tersebut, kita akan melintasi perkebunan cokelat milik warga.

Selain itu, terdapat beberapa kincir air yang dijadikan sumber pembangkit listrik warga setempat, serta selang-selang paralon panjang yang mengalir di sepanjang tepi sungai.

Akhirnya karena keasyikan mengobrol sambil menikmati pemandangan selama perjalanan, kami tiba di Air Terjun Ciupang pertama.

Tingginya tidak begitu menjulang, namun tetap memesona.

Apalagi, alirannya yang jatuh memberikan sensasi di telinga pengunjung.

Setelah beristirahat sebentar, kami melanjutkan ke air terjun di atasnya yang memang sudah terlihat dari air terjun pertama itu.

Jalur tracking yang semula mudah tiba-tiba berubah.

Karena, kami harus merayap dinding tebing yang sudah dibuat anakan tangga, dengan bantuan tali tambang yang sudah disediakan warga.

Karena, kami datang setelah hujan, akhirnya tanah yang ada sangat licin.

Nyaris, kami terpeleset.

Namun akhirnya, kami pun sampai di air terjun atas.

Rasa takjub langsung menyeruak kala melihat ketinggian air terjun yang memiliki tebing sangat indah itu.

Kami pun bermain air sejenak sambil mengambil beberapa foto.

Karena dari warga sekitar sudah diberi tahu kalau ada larangan mandi karena airnya digunakan warga di bawah dusun jadi air baku.

Makanya, kami memutuskan untuk tidak mandi.

BACA JUGA: Ingin Pipi Tirus, Para Wanita di Lampung Rogoh Kocek Jutaan Lakukan Tanam Benang

Setelah puas, kami kembali ke Bandar Lampung.

Niat mengunjungi air terjun lain batal dilakukan karena hujan turun dengan deras.

Berita ini telah diterbitkan di Koran Tribun Lampung berjudul "Bermain di Guyuran Air Terjun Ciupang" pada Minggu, 28 Mei 2017.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved