Jenazah Bayi Dibawa Pakai Angkot
BPRS Lampung Tunggu Analisis Tim
Humas Dinas Kesehatan Lampung, dr Asih Hendrastuti, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan RSUDAM.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Humas Dinas Kesehatan Lampung, dr Asih Hendrastuti, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan RSUDAM.
Berdasarkan amanah UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, kata Asih, maka fungsi Diskes melakukan pembinaan dan pengawasan melalui suatu badan yang bernama Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Provinsi Lampung.
"Saat ini BPRS sedang mempelajari peristiwa ini. Dalam BPRS, ada juga perwakilan dari kami. Jadi, kami juga masih menunggu analisis yang dilakukan tim," ujar Asih, Kamis.
Sementara itu, Kepala Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Bandar Lampung, Muda Yanto, mengatakan, BPJS memang tidak meng-cover ambulans untuk mengantar jenazah.
"Kalau untuk pasien rujukan antar puskesmas atau ke rumah sakit itu bisa, tapi jika jenazah sudah ada ketentuan dari Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes), jika pasien yang memakai ambulans untuk kepulangan jenazah, itu tidak ditanggung pihak BPJS," terangnya.
Peristiwa yang dialami Berlin, putri pasangan Ardiansyah (40) dan Delpasari (31), memang sungguh memprihatinkan.
Awal permasalahan terjadi ketika Ardiansyah mengurus administrasi kepulangan jenazah bayinya di RSUDAM, Rabu (20/9).
Saat itu, petugas RSUDAM mengatakan adanya perbedaan nama yang tercantum, antara kartu BPJS dengan nama yang tertera di bagian formulir pendaftaran.
Nama yang tertera saat pendaftaran adalah Delpasari, sementara di kartu BPJS tertera Berlin Istana.
Petugas rumah sakit itu mengatakan, jika terjadi hal demikian, harus diurus ulang dan memakan waktu yang lama. Di sela-sela negosiasi, oknum sopir ambulans meminta uang Rp 2 juta untuk memperpendek urusan.
Karena tak punya uang, Ardiansyah dan Delpasari akhirnya membawa jenazah bayinya naik angkot.
Mereka semula hendak membawa jenazah sang bayi menggunakan bus dari Hajimena ke Lampung Utara.
Namun, berkat bantuan warga yang menelepon Ambulans Gratis Pemkot Bandar Lampung, akhirnya perjalanan dari Hajimena ke Lampura dilanjutkan menggunakan ambulans.