Pelajar SMA Dibunuh - Pelaku dan Korban Sering Ngobrol, Alasan Membunuh Ternyata Sepele
Peristiwa pembunuhan pelajar SMA Natar beberapa waktu lalu, ternyata dilatari masalah sepele.
Penulis: Muhammad Heriza | Editor: Safruddin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Peristiwa pembunuhan pelajar SMA Natar, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, beberapa waktu lalu, ternyata dilatari masalah sepele.
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono mengutarakan, berdasar hasil pemeriksaan sementara kedua tersangka, Agus dengan Ritalia saling mengenal dengan Merdi, korban pembunuhan.
BACA JUGA: Heboh Penampakan Buaya Raksasa Kejar Warga, Orang-orang Teriak Ngeri
"Bahkan korban dengan kedua tersangka kerap ngobrol bareng di tempat kos-san yang dihuni kedua tersangka di Jalan Kapten Abdul Haq, Rajabasa," kata Murbani di Mapolresta, Bandar Lampung, Selasa,17 Oktober 2017.
Disinggung motif mengapa kedua tersangka membunuh korban, Murbani menyebut, motifnya dilatarbelakangi sakit hati.
BACA JUGA: Andika Kangen Band Katakan Cinta pada Ayu Ting Ting
"Sakit hati pelaku, karena korban tidak membantunya ketika terjadi keributan di wilayah Natar. Pengakuan pelaku saat itu, dirinya hendak ribut dengan seseorang namun korban tidak membantunya," kata Murbani.
Pasca kejadian, pelaku cerita kepada istrinya. Mendengar cerita sang suami (Agus), lantas timbul dibenak Ritalia ide untuk merencanakan membunuh dan menguasai sepeda motor milik korban,.
"Jadi, istri tersangka adalah otak perencana pembunuhan, sedangkan suaminya merupakan pelaku eksekutor," ujarnya.
Setelah membunuh korban, lalu keduanya melarikan diri dengan membawa kabur sepeda motor milik korban ke wilayah Kabupaten Way Kanan.
Tim gabungan Polsek Kedaton bersama Polresta Bandar Lampung berhasil meringkus dua tersangka pasangan suami istri yang diduga merupakan pelaku pembunuhan Merdi, di Jalan Kapten Abdul, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung waktu lalu.
Kedua pasutri adalah Agus Nawi (23) dan Ritalia Eviyana (20), keduanya merupakan warga Desa Tanjung Jati, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan.
Agus ditembak polisi karena melakukan perlawanan saat dilakukan penangkapan. (*)