Prajurit TNI AD Dikeroyok 20 Orang dan Ditembak Softgun, Ini Penyebabnya

Prajurit TNI AD Dikeroyok 20 Orang dan Ditembak Softgun, Ini Penyebabnya

Editor: wakos reza gautama
Tribunnews.com
Pengeroyokan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BEKASI - Prajurit TNI AD Dikeroyok 20 Orang dan Ditembak Softgun, Ini Penyebabnya

Sersan Mayor (Serma) Mangatas Simanjuntak, anggota TNI Angkatan Darat nyaris terkena peluru senjata air softgun jenis FN di pintu masuk Gerbang Tol (GT) Bekasi Timur, Kota Bekasi, Minggu, 3 Desember 2017 pukul 01.00.

Baca: Lihat Gaya Hot Idol Korea saat Melempar Bola Baseball, Bikin Meleleh Tapi Memalukan

Meski lolos dari terjangan peluru, Mangatas mengalami luka-luka pada bagian mulut akibat dikeroyok oleh 20-an pria bersenjata tajam dan berpistol air soft gun.

Kasubag Humas Polrestro Bekasi Komisaris Erna Ruswing Andari mengatakan, kasus pengeroyokan itu berawal ketika korban sedang melakukan kerja sampingan sebagai tukang ojek.

Saat menunggu penumpang di pintu masuk gerbang tol, tiba-tiba korban bersama rekannya Sinurat Sijabat, dihampiri oleh sekelompok pria.

Salah satu pelaku pengeroyokan, Juliantono Hutagalung (27) kemudian melepas tembakan ke arah kedua pria itu. Beruntung peluru meleset, namun Mangatas menjadi korban amukan pelaku.

"Korban mengalami luka lecet di bagian mulut akibat dipukul," kata Erna di Mapolrestro Bekasi, Minggu, 3 Desember 2017.

Selain melukai korban, para pelaku juga merusak empat sepeda motor milik tukang ojek di lokasi kejadian.

Setelah puas melampiaskan amarah, para pelaku pengeroyokan itu bergegas melarikan diri.

Polisi yang mendapat informasi itu, langsung bergerak untuk melakukan penangkapan.

Petugas membekuk Juliantono tanpa mendapat perlawanan.

Baca: Balita Ini Minta Dikubur karena Tak Tahan dengan Penyakitnya, yang Terjadi Malah Seperti Ini

Kepada polisi, tersangka mengaku nekat menyerang korban karena kesal atas rekannya.

Sebelum pengeroyokan terjadi, Juliantono berkelahi dengan salah satu tukang ojek bernama Ferry.

"Saat berkelahi, pelaku Juliantono kalah dan memanggil teman-temannya untuk meminta bantuan," ujar Erna.

Sekitar 15 menit kemudian, kata Erna, puluhan rekan Juliantono tiba di lokasi.

Mereka kemudian menyerang tukang ojek setempat secara brutal.

"Korban sebetulnya salah sasaran, karena saat kejadian dia sedang duduk di atas sepeda motor," jelas Erna.

Selain menangkap Juliantono, polisi juga menyita barang bukti berupa sepucuk senjata air softgun jenis FN dan sebilah celurit milik tersangka.

Baca: Isi Ceramah Ustaz Ini Cuma Nyinyiri Kehidupan Ayu Ting Ting hingga Syahrini, Simak Reaksi Penonton

Hingga Minggu, 3 Desember 2017 sore, polisi masih mengejar pelaku pengeroyokan lainnya.

Jika tertangkap, mereka akan dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban luka dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun.

Untuk kepentingan penyidikan, Mangatas menjalani pemeriksaan medis untuk memperoleh hasil visum.
"Korban Mangatas bekerja sebagai anggota TU Kodim 0507 Bekasi," jelasnya. (Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri)

Artikel ini telah dipublikasikan di Warta Kota dengan judul "Anggota TNI yang Nyambi Ngojek ini Dikeroyok 20-an Orang, Nyaris Ditembak dengan Airsoft Gun"

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved