Siapa Sangka Usai Tolak Ajakan Wagub Sandiaga, Dewi Perssik Kini Tersangkut Kasus
Usai Tolak Ajakan Wagub Sandiaga, Dewi Perssik Alami Kejadian yang Bikin Heboh Ini
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID- Dewi Perssik tengah menjadi buah bibir akibat insiden menerobos jalur busway Transjakarta di depan mal Pejaten Village, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/2017).
Ternyata, kehebohan tak berhenti sampai di situ. Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno sampai turun tangan mengomentari insiden tersebut.
Baca: Ditabrak Mobil dari Belakang, Bukannya Ditolong Pemuda Ini Malah Digebuki Warga hingga Begini
Sandi bahkan mengajak Dewi Perssik untuk menjadi duta tertib busway.
Baca: Ya Allah, Tolong Pak, Tolong Pak, Pria Itu Langsung Memeluk Jasad yang Bersimbah Darah
"Dengan diangkatnya kasus ini, mungkin menjadi pembelajaran yang baik dan Mbak Dewi Perssik-nya bisa jadi duta tertib busway, duta tertib transjakarta lane," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/11/2017).
Ajakan Sandi ternyata tak disambut Dewi Perssik.
Melalui Instagramnya, Dewi pun mengungkapkan penolakannya.
"Kepada bapak yang terhormat bapak wagub @sandiuno terimakasih atas kepercayaannya pak utk menjadikan saya DUTA TRANSJAKARTA(BUSWAY)," tulisnya pada Selasa (28/11/2017).
"Tapi dengan tidak mengurangi rasa hormat dan kerendahan hati sepertinya sy blm ada kemampuan dan berani mjd duta. Lain hal kalau duta goyang dan nyanyi blh.. krn itu bidang saya...????????????????????????????," imbuhnya.

Dilaporkan ke polisi
Usai beredar video cekcok yang melibatkan pihak Dewi Perssik dengan petugas Transjakarta dan warga, kini muncul kehebohan baru.
Petugas Transjakarta yang berseteru dengan Dewi Perssik membuat laporan ke polisi.
Lalu pihak Dewi Perssik juga melakukan hal sama, melaporkan balik petugas itu.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Humas PT Transportasi Jakarta Bowo mengatakan, seorang petugas transjakarta yang berkasus dengan Dewi Perssik beberapa waktu lalu melapor ke Polda Metro Jaya.
"Itu (kasus dengan Dewi Perssik) dilaporkan petugas secara personal, bukan institusi," ujar Bowo ketika dihubungi Kompas.com, Senin (4/12/2017).
Meski demikian, lanjut Bowo, petugas transjakarta tersebut sudah menjalin komunikasi dengan PT Transjakarta terkait laporannya tersebut.
"Kasus ini masih kami kaji juga secara institusi," lanjutnya.
Hal ini dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Seorang petugas transjakarta bernama Harry Maulana Saputra melaporkan Dewi Perssik atas ancaman kekerasan dan perlawanan kepada petugas.
"Laporan itu dilakukan pada Sabtu (2/12/2017) dengan nomor laporan LP/5891/XII/2017/PMJ/DIT RESKRIMUM," ujar Argo, Senin.
Lapor balik

Penyanyi dangdut Dewi Perssik mendatangi Mapolda Metro Jaya, Senin (4/12/2017) malam.
Dewi datang bersama suaminya Angga Wijaya, asisten, dan pengacaranya sekitar pukul 19.30 WIB.
Setelah hampir empat jam membuat laporan, penyanyi dangdut Dewi Perssik akhirnya keluar dari Gedung Sentra Pengaduan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Senin (4/12/2017) malam.
Depe, begitu sapaan karibnya keluar bersama suami sekaligus manajernya, Angga Wijaya dan pengacaranya, Maha Awan Buana.
"Jadi begini ya kami melaporkan ini untuk mengimbangi mereka, pihak yang melaporkan bahwa mereka diduga memberikan keterangan yang bertentangan dengan fakta," kata Awan kepada wartawan.
Adapun yang dimaksud Awan adalah melaporkan balik petugastransjakarta.
Seorang petugas transjakarta bernama Harry Maulana Saputra melaporkan Depe ke polisi atas ancaman kekerasan dan perlawanan kepada petugas.
Awan mengatakan, laporannya telah diterima oleh pihak kepolisian.
Namun dirinya enggan menunjukkan nomor laporan polisi (LP) kepada awak media.
Dia beralasan hal tersebut dilarang oleh pihak kepolisian yang mengurus laporannya.
Dewi Perssik terlibat percekcokan dengan petugas Transjakarta di kawasan Pejaten, tepatnya di depan mal Pejaten Village, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/2017).
Percekcokkan terjadi lantaran mobil Dewi yang disopiri oleh suaminya, Angga Wijaya, berusaha menerobos jalur busway.
Masalahnya, baik pihak Dewi dan pihak Transjakarta punya versi masing-masing yang berbeda.
Versi Dewi, saat itu ia meminta bantuan pengawalan karena asistennya sedang sesak napas dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati. Namun Dewi menyebut, saat itu petugas Transjakarta bersikap arogan.