Fakta Janggal TKI Cantik Tewas, Cari Ongkos Pulang dan Salah Bertemu Orang

Fakta Janggal Rosmari Sitanggang TKI Cantik Tewas, Cari Ongkos Pulang dan Salah Bertemu Orang

Facebook.com - Proses pemulangan jenazah Rosmaria Sitanggang dari Malaysia 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SIDIKALANG - Kisah pilu yang dialami tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri selalu membuat miris tak hanya keluarga, tapi juga masyarakat.

Meski demikian, kisah pilu yang sering berakhir dengan penyiksaan dan juga kematian, tak membuat para calon TKI surut semangat.

Dorongan untuk memperbaiki ekonomi keluarga, jauh lebih kuat ketimbang cerita dan berita tentang para TKI yang mengalami nasib tragis.

Di Lampung, sejumlah TKI wanita yang berjuang mencari penghidupan di negeri orang bahkan harus tega kehilangan rumah tangganya karena suami di rumah justru selingkuh.

Ada pula TKW asal Lampung Tengah yang sepulang dari bekerja harus mendapati suaminya masuk penjara gara-gara membunuh selingkuhannya sendiri.

Baca: Cinta Terlarang Gadis Pemandu Lagu di Warung Tuak, Hal Tragis Terjadi saat Istri Kekasihnya Pulang

Baru-baru ini, seorang TKI cantik asal Sumaera Utara bernama Rosmari Sitanggang juga mengalami kejadian tragis yang tak disangka-sangka.

Gagal mengadu nasib di negeri orang, Rosmari Sitanggang malah ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.

Polisi menemukan jasadnya di dalam sebuah koper!

Keluarga telah menerima jenazah Rosmari yang dipulangkan dari Malaysia melalui jalur udara.

Dikutip dari Tribun Medan, inilah rangkuman fakta-fakta terkait kematian tragis pahlawan devisa yang tersia-sia di Negeri Jiran.

Kolase Foto Rosmaria Sitanggang.
Kolase Foto Rosmaria Sitanggang. ((Facebook))

1. Siapakah Leo?

Deddy Deonatus Harianja, yang membawa jasad Rosmari Sitanggang dari Malaysia mengungkapkan bahwa jasad Rosmari ditemukan pihak kepolisian di dalam sebuah koper.

Menurut Dedy, kisah pilu yang dialami Rosmari berawal ketika dia sedang mencari pekerjaan di Malaysia.

Saat sedang mencari pekerjaan itulah, Rosmari bertemu dengan pria bernama Leo.

Pemuda asal Palembang ini juga seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.

"Rosmaria diajak untuk bekerja di sebuah lokasi permainana judi," ujar Dedy.

Sayangnya, tempat judi yang dijanjikan Leo sebenernya sudah ditutup polisi.
Sosok Leo hingga kini masih misterius dan belum terungkap bagaimana pertemuan dan pertemanan antara pelaku dan korban.
Hal janggal ini belum terkuak hingga kini, kasusnya masih ditangani polisi Malaysia. 

Facebook.com -
Proses pemulangan jenazah Rosmaria Sitanggang dari Malaysia
Facebook.com - Proses pemulangan jenazah Rosmaria Sitanggang dari Malaysia ()
2. Disekap dan disiksa selama 2 hari
Setelah dua hari berada di gedung bekas lokasi judi, terjadilah penyiksaan dan pembunuhan yang menimpa Rosmari.
Selama dua hari itu pula, Romsari disiksa dan dibunuh dengan dicekik menggunakan kabel.

Tak hanya itu, pelaku memasukkan mayat korban ke dalam sebuah koper.

Herannya, pelaku merekam aksi kejinya itu di dalam handphone miliknya.
Kata Deddy yang juga seorang TKI, pembunuhan Romsari itu pun direkam di handphone pelaku.

3. Melawan saat disiksa

Saat disekap dan disiksa, Rosmari Sitanggang ternyata tak hanya berdiam diri. Dia melawan pelaku sekuat tenaga.

"Dari video dan CCTV tampak Romsari melakukan perlawanan. Pelaku membunuh Rosmari dengan menggunakan kabel," ujar Deddy.

Sebelum membunuh korban, kata Deddy, pelaku diduga melakukan perkosaan.

4. Pelaku bukan pacar korban

Deddy memastikan bahwa pelaku yang bernama Leo bukanlah pacar Romsari. Mereka baru kenal beberapa hari saja.

Deddy mengungkapkan sebenarnya Rosmaria ingin bekerja untuk mencari ongkos untuk pulang ke Indonesia saja.

Tapi naas, Rosmari salah bertemu orang.

Bukannya menolong, orang yang ia temui ternyata menjadi sosok keji yang memperkosa dan membunuhnya.

5. Pemulangan jenazah tertunda karena ini

Pihak kepolisian menemukan jasad Rosmari pada tanggal 15 Oktober 2017, berada dalam sebuah koper.

Jasad korban tertahan di rumah sakit lantaran tak ada dana untuk biaya pemulangan ke Indonesia. Pasalnya, Rosmaria berangkat ke Malaysia melalui jalur ilegal.

Dewi Puspa Sitanggang, kakak dari Romaria Sitanggang mengatakan sempat menahan Rosmaria untuk pergi bekerja di Malaysia karena dia pergi menggunakan jalur ilegal.

6. Penyesalan terdalam

Tribun Medan/Tommy
Pihak keluarga menangis di samping peti jenazah Rosmaria Sitanggang di Desa Silumboya, Kecamatan Siempatnempu Hulu, Rabu (6/12/2017).
Tribun Medan/Tommy - Pihak keluarga menangis di samping peti jenazah Rosmaria Sitanggang di Desa Silumboya, Kecamatan Siempatnempu Hulu, Rabu (6/12/2017). ()
 

Dewi Puspa Sitanggang, kakak dari Romaria Sitanggang (22) mengatakan sempat menahan Rosmaria untuk pergi bekerja di Malaysia.

Sebelumnya, Rosmaria sudah pernah bekerja di Medan dan Jakarta ketika baru selesai menamatkan SMA.

"Kubilang sama dia, jangan kau ke Malaysia. Kau kan jalur ilegal. Berarti kau gelap. Lebih baik kita di sini saja, kerja ke ladang. Makan juga kita," kata Dewi sembari mengusap air matanya sembari menunggu jasad Rosmaria di rumah duka, Desa Silumboya, Kecamatan Siempatnempu Hulu, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Rabu (6/12/2017).

Tekad Romsari untuk bekerja dan mengubah kemiskinan pun tetap kuat.

Tahun 2015, sesampai di Bandara Kualanamu, Rosmaria pun mengabari ke kakaknya akan segera terbang ke Malaysia.

"Sempat mau kubilang pulang saja, tetapi hapenya langsung dimatikan. Di Malaysia Romsari langsung menghubungi adikku (abang Rosmasari) yang juga bekerja di Malaysia. Kerjaan kata abangnya, pembantu rumah tangga," kata dia.

Dewi mengatakan tak tahu siapa agen yang membawa dia ke Malaysia.

7. "Pulang saja gak usah bawa apa-apa"

Romsaria, anak yatim-piatu ke delapan dari sembilan bersaudara ini selama dua tahun di Malaysia baru dua kali memberi kabar.

Kabar terakhir diterima Dewi sekitar bulan Agustus.

"Katanya mau pulang dia ke kampung. Dia tanya, sama saya, apa yang mau kubelikan untukmu kak? Aku bilang, pulang saja gak usah bawa apa-apa,"ujarnya.

Namun, kabar duka tewasnya Romsari baru diketahui Dewi sekitar seminggu yang lalu.

Jasad Romsari Sitanggang, perempuan yang tewas di bunuh di Malaysia, tiba di kampung halamannya, Desa Silumboya, Kabupaten Dairi, Rabu (6/12/2017) sore.

Jasad tersebut dibawa dengan menggunakan mobil ambulans.

Suasana sedih pun terus memuncak. Kakak dan abang Romsari terus menangis sembari membelai peti jenazah Romsari.

"Adik, Ito, katamu mau pulang kau ke kampung tahun baru ini," tangis Dewi Puspa Sitanggang kakak Romsari di samping peti.

Namun, karena kondisi jenazah sudah membusuk, pihak keluarga tak lagi membuka penutup peti. Aroma tak sedap juga sudah mulai tercium dari dalam peti.

"Jenazah sudah 55 hari berada di rumah sakit. Jadi, tubuhnya (Romsari) ini kemungkinan sudah tak bagus lagi. Jadi bisa langsung dikebumikan saja. Harus cepat kita kebumikan,"ujar Deddy Deonatus Harianja, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang membawa jenazah korban.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved