Meski Beda Generasi, Dosen UGM Ikut Berduka pada Kematian Jonghyun SHINee, Alasannya Mengharukan
Ketika Kurt Cobain dikabarkan bunuh diri, generasi 80 dan 90 an juga histeris dan berduka.
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Efrem Limsan Siregar
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kepergian penyanyi Jonghyun SHINee meninggalkan duka di hati para penggemarnya.
Lini masa media sosial diramaikan ungkapan belasungkawa, terutama mereka yang notabene merupakan generasi millenial.
Tidak semua orang mengerti maksud hati mereka yang berduka hingga menangisi kematian penggemarnya.
Maka, mereka kerap mendapat cemoohan dari orang-orang yang berbeda.
Baca: Cinta Laura Berani Beginian di Hotel, Video Ini Buktinya, Netizen : Udah Nakal Sekarang Cinta
Menyikapi kematian Jonghyun SHINee, pengalaman seorang ayah bernama I Made Andi akan menjadi pelajaran.
Ia ikut bersimpati tatkala mengetahui putrinya berduka atas kepergian Jonghyun SHINee.
Ia mengunggah ke Instagram, tangkapan layar percakapan dia dan putrinya Lita di WA, Selasa (19/12/2017).
"Lita, turut berdukacita untuk kepergian Jonghyun."
"Terima kasih yah. Dia bunuh diri"
"Benarkah? Mengejutkan. Apa yang terjadi?"
"Aku pikir dia tengah depresi"
"Ok, jadi pelajaran untuk kita semua. Selalu ada sisi kelam seseorang, tak peduli seberapa terkenal dan glamornya mereka.. Semoga jiwanya beristirahat dalam damai"
Baca: Air Wudhu Tidak Ngalir, Mahasiswa Ini Lakukan Hal Tak Terduga, Kejadianya Tragis Begini
Dalam caption postingannya, ia menerangkan apa yang terjadi pada generasi millenial juga pernah dialami oleh generasi 80 dan 90an.
Ketika Kurt Cobain dikabarkan bunuh diri, generasi 80 dan 90 an juga histeris dan berduka mengetahui kabar kematian itu.
Berikut tulisan akun @madeandi pada postingannya di Instagram.
Perspektif
Inspirasi adalah soal keputusan pengamat bukan obyek yang diamati.
Bagi kita mungkin biasa saja atau bahkan alay, bagi orang lain mungkin itu inspiratif.
Percayalah, kalau generasi 80/90 an merasa keren sekali saat mengidolakan Rolling Stone, The Beatles, Guns n Roses dkk,kids zaman now merasakan sensasi ynas sama ketika menikmati K-Pop.
Keitka generasi kami dulu histeris berduka menyaksikan Kurt Cobain bunuh diri maka Jonghyun memenuhi ruang hati para kids zaman now dengan duka cita mendalam saat dia meninggal dunia.
Ketika kami, para generasi 80/90an, merasa kids zaman now suram masa depannya karena mereka tidak bisa cuci piring, nyapu dan menyapa tamu saat kumpul keluarga, kami mungkin lupa bahwa mereka sudah memenangkan lomba menulis Bahasa Inggris di Uni Eropa bahkan pada usia ketika kami bahkan belum mulai belajat Bahasa Inggris.
Semua itu adalah soal perspektif.
Baca: Bikin Merinding, Ini Isi Surat Jonghyun SHINee Sebelum Memutuskan Bunuh Diri
Kisah I Made Andi juga viral di Twitter, Senin (19/12/2017).
Akun @joonsatisfy mengunggah kembali postingan @madeandi ke akun Twitternya.
"Ini baru dosen panutan gue di UGM. Saat semua orang indonesia ngejelek-jelekin menangisi kematian idol adalah sesuatu yang alay, beliau malah mengucapkan belasungkawa ke anaknya yang seorang fans K-Pop(emoji)" tulis @joonsatisfy.
Dari kisah I Made Andi, terungkap bahwa para orang tua juga sebenarnya turut berbelasungkawa, meski bukan penggemar K-pop.
"Saya orang Indonesia, ibu-ibu yang bukan penggemar KPop tapi saya juga belasungkawa kok kemarin ke penggemarnya di lini masa saya," tulis @yoyen
"This ia really meaningful to us (kpopers). I really appreciate you because you open minded about kpop. Thank you so much (ini sangat berarti bagi kami penggemar kpopers. Saya sungguh mengapresiasi ketebukaan Anda tentang kpop.Terima kasih banyak)," tulis voct88.
"Terima kasih banyak, bapak. Sudah respect dengan kami. Sekali lagi, terima kasih banyak," tulis novalia_chia.
Baca: Diduga Depresi, Jonghyun SHINee Bunuh Diri, Deteksi 9 Gejalanya dan Atasi Sendiri, Begini Caranya!
TRIBUNNEWS.COM/Efrem Limsan Siregar