Praktik Jual beli Trotoar di Tanah Abang Terbongkar, Raup Miliaran, Simak Ketegasan Haji Lulung

Praktik gelap jual beli trotoar di Tanah Abang berhasil diungkap Tim Mata Najwa yang mereportase investigasi di trotoar Tanah Abang.

Editor: soni
(Kompas.com/Sherly Puspita)
Pedagang kaki lima (PKL) dan kendaraan bermotor roda dua memenuhi trotoar di Pasar Tanah Abang, seberang Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Praktik gelap jual beli trotoar di Tanah Abang berhasil diungkap Tim Mata Najwa yang mereportase investigasi di trotoar Tanah Abang.

Dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Mata Najwa, dapat dilihat bagaimana praktik tersebut terlihat sangat rapi dan melibatkan banyak lapisan orang.

Selain itu, para pedagang pun masih harus berhadapan dengan pungutan liar yang harus dibayarkan setiap harinya.

Nilai pungutan liar tersebut yakni Rp 20 ribu per harinya.

Tim Mata Najwa pun membuat kalkulasi penghasilan yang didapat dari trotoar tersebut.

Baca: 10 Alasan Sebaiknya Habiskan Tahun Baru di Rumah Saja. Nomor 3 Bahaya Buat Jomblo!

Trotoar dari Jalan Raya Jatibaru hingga Kebon Jati ini memiliki panjang 950 meter.

Trotoar sepanjang itu disinyalir dapat menampung sekitar 950 pedagang.

Apabila dikalkulasikan, pendapatan untuk jual beli trotoar ada Rp1,425 miliar per bulan.

Sementara itu, untuk pungutan luar berarti ada Rp 19 juta per hari atau Rp 6,84 miliar per tahunnya.

Dengan jumlah yang fantastis tersebut, Abraham Lunggana atau Haji Lulung pun memberikan komentarnya.

Menurutnya, ia meminta adanya sanksi pidana untuk pelaku jual beli trotoar tersebut.

Berikut video lengkap mengenai investigasi tersebut!

(*)

 Berita ini telah tayang di TribunWow dengan judul: Praktik Kotor Jual Beli Trotoar Tanah Abang Terbongkar, Penghasilan yang Didapat Fantastis!

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved