Flying Fox Terpanjang di Indonesia Akan Hadir di Metro, Catat Lokasinya

Pemkot Metro akan menyelesaikan pembangunan wahana wisata berupa flying fox terpanjang di Indonesia

Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Ridwan Hardiansyah
Tribuntoraja.com
Ilustrasi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO – Pemkot Metro akan menyelesaikan pembangunan wahana wisata berupa flying fox terpanjang di Indonesia pada 2018.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Metro, Yeri Ehwan mengatakan, pembangunan flying fox sepanjang 700 meter akan dilakukan di Bumi Perkemahan Kelurahan Sumbersari, Metro Selatan, Metro

“Tahun lalu kan sudah dibangun tiang pancang. Pembangunannya kami kerjakan 2018 ini,” kata Yeri, Jumat (5/1/2018).

Lahan yang digunakan untuk pembangunan flying fox terpanjang di Indonesia tersebut, Yeri menerangkan, berasal dari hibah masyarakat ke Pemkot Metro.

Sehingga, pemkot tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk membeli lahan.

Baca: Tempat Wisata di Lampung, 7 Air Terjun Ini Bagusnya Kebangetan

Baca: Istri Cantik Gubernur Lampung Minta Ini ke Suaminya di Awal 2018

Baca: Maia Estianty Bongkar Rahasia Lagu Mulan Jameela, Wanita Ini Ketakutan namun Tertawa

“Lahannya sudah siap, dan kami tidak beli. Itu hibah dari milik masyarakat ke pemkot,” terang Yeri.

Hanya saja, Yeri menerangkan, proses pengurusan hibah tanah masih berjalan. Hal itu terkait pengurusan sertifikat lahan.

"Informasinya, itu sedang proses di BPN. Kalau itu sudah selesai, baru kami bisa bangun," tutur Yeri.

Rp 2 Miliar

Pembangunan flying fox, Yeri menjelaskan, menggunakan APBD Metro sebesar Rp 2 miliar.

Meski begitu, menurut Yeri, jumlah penggunaan anggaran masih bisa berkurang.

Lantaran, perencanaan pekerjaan juga baru akan dilakukan pada 2018.

Perencanaan akan dilakukan setelah proses pengurusan sertifikat lahan selesai.

Baca: Penerimaan CPNS 2018, Simak Baik-baik Pesan Menteri Asman Buat Calon Pendaftar

Baca: Perawat Remas Wajah Bayi Sampai Mengerut, Videonya Bikin Merinding

Sebab, pemkot akan terlebih dahulu menghitung luasan lahan yang akan digunakan.

“Rencana detail belum biacara luas. Kami baru memprogramkan pembangunan flying fox sepanjang 700 meter dengan anggaran Rp 2 miliar. Namun, itu masih pagu maksimal. Kami masih akan menghitung lagi kebutuhan riil,” jelas Yeri.

Sebelumnya, Wali Kota Metro, Achmad Pairin menjelaskan, Bumi Perkemahan menjadi satu dari beberapa tempat yang akan dikembangkan sebagai destinasi wisata keluarga di Bumi Sai Wawai.

"Jadi kalau nanti ada kegiatan yang melibatkan masyarakat, itu bisa diadakan di Bumi Perkemahan. Sekaligus mempromosikan tempat tersebut kepada masyarakat luas," ungkap Pairin.

Selain flying fox terpanjang di Indonesia, Pemkot Metro juga akan menambah beberapa fasilitas atraksi pendukung, antara lain kendaraan all terrain vehicle (ATV). 

Saat ini, flying fox terpanjang di Indonesia berada di Gunung Kidul, yang memiliki bentang 625 meter.

Tunjukkan Kualitas

Anggota Komisi II DPRD Metro, Alijar meminta pemkot untuk memperhatikan kualitas dalam pembangunan flying fox.

Baca: Ikut Indonesian Idol 2018, Peserta Cantik Asal Lampung Cari Ayahnya Sampai Menangis

Baca: Pilgub Lampung 2018, Ini Profil Lengkap Herman HN dan Sutono yang Diusung PDIP

Hal itu karena anggaran yang dikeluarkan dinilai sangat besar.

"Biaya Rp 2 miliar itu apa tidak kebesaran? Kan dari 2017, sudah dibuat tiang pancangnya. Artinya, tahun ini meneruskan,” kata Alijar.

DPRD, lanjut Alijar, mendukung upaya pemkot dalam mengembangkan pariwisata di Metro. Meski begitu, alokasi anggaran, proses pembangunan, serta realisasi harus sesuai.

“Kami dukung kalau untuk wisata dan pendidikan. Cuma harus betul," tegas Alijar.

Dengan adanya pembangunan flying fox terpanjang di Indonesia tersebut, Alijar berharap, hal tersebut dapat mendorong pariwisata Metro semakin maju. Dan, banyak wisatawan datang berkunjung. (indra simanjuntak)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved