Putuskan Duet dengan Ridho Ficardo, Ternyata Helmi Sudah Sepakati Ini dengan Istri

Putuskan Duet dengan Ridho Ficardo, Ternyata Helmi Sudah Sepakati Ini dengan Istri

Penulis: taryono | Editor: taryono

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Satu hari jelang dibukanya pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur Lampung, akhirnya M Ridho Ficardo mendapatkan pasangan duetnya.

Seperti kabar yang beredar sebelumnya, sang petahana ini menjatuhkan pilihan kepada Helmi Hasan, yang tak lain wali kota Bengkulu periode 2013-2018.

Pasangan ini diusung koalisi tiga partai: Demokrat, PPP,  PAN, dan Gerindra.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara resmi mengumumkan pasangan Muhammad Ridho Ficardo-Helmi Hasan maju di Pilgub Lampung 27 Juni 2018 mendatang.

Untuk partai koalisnya, terdiri dari Demokrat, PAN, Gerindra dan PPP.

Hal itu disampaikan SBY secara live di stasiun Kompas TV, di Kantor DPP Partai Demokrat, Wisma Proklamasi 41, Menteng, Jakarta Pusat Minggu (7/1) pukul 17.18 WIB.

Baca: Serang Seorang Tentara, Nasib Kedua Bocah Ini Dalam Got Bikin Geli Netizen

Baca: Sah, Ada 4 Calon Gubernur Lampung, Ridho Ficardo Akhirnya Gandeng Tokoh Ini

Baca: Pilgub Lampung 2018 - Ini Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang Akan Mendaftar Besok

SBY menjelaskan calon gubernur Lampung, termasuk partai koalisinya.

"Yang kami usung adalah, tentu kader kami, gubernur incumbenr, saudara M. Ridho Ficardo, berpasangan dengan calon wakil gubernurnya saudara Helmi Hasan, walikota Bengkulu Incumbent menjabat sejak tahun 2013. Koalisnya Partai Demokrat, PAN, Gerindra dan PPP,

Menurut SBY peta politik Lampung sangat dinamis.

“Lampung sangat dinamis dan menjadi pelajaran demokrasi kita," kata SBY.

Pada pengumuman ini, Partai Demokrat tidak mengundang pasangan calon gubernur dan wakil hadir.

"Setelah KPU menetapkan sebagai calon definitif, kami akan undang secara resmi ke Jakarta, agar bisa memberikan erdorsmen yang resmi," jelas SBY.

Dari 17 calon yang diusung, 14 di antaranya berasal dari Partai Demokrat dan dari 14 itu enam di antaranya Ketua Partai Demorkat.

"Kebanyakan kader yang ada incumbent," kata SBY.

Dalam kata pengantarnya, SBY mengatakan keputusan itu diambil setelah melewati proses dan dinamika panjang.

Proses itu berlangsung selama empat bulan.

"Pengambilan keputusan bukan hanya saya, tapi Majelis Tinggi Partai dan pengurus harian," kata SBY.

Dalam menetapkan calon, kata SBY, ada empat kriteria yang diusung yakni integritas, kapasitas, disukai rakyat, dan elektabilitas.

Selain itu, memenuhi parlemen treshold (PT) 20%.

Rapat pleno lengkap dan resmi tiga kali yakni Oktober, November, dan Desember 2017. Kemudian, rapat-rapat rutin yang intensif.  

"Pembahasannya transparan dan akuntabel. Semua dibahas. Memang saya yang memutuskan tapi semua berdasarkan masukan dari berbagai pihak," kata SBY.

Sepakati dengan Istri

Sebelum memutuskan berduet dengan M Ridho Ficardo, ternyata adik kandung Ketua MPR RI Zulkifli Hasan itu telah memutuskan tidak ingin maju pilkwakot Bengkulu 2018.

Komitmen ini telah ia sepakati bersama istrinya.

"Soal maju atau tidak dalam pilwakot tahun depan, saya dan istri sudah sepakat tidak akan maju kembali. Biarlah kesempatan ini menjadi milik calon walikota yang lain" ujarnya seperti Tribun Lampung kutip dari rmolbengkulu.

Ia berharap, kepada walikota terpilih nanti dapat menjalankan amanah sebagai walikota dengan baik.

Serta dapat melanjutkan berbagai program yang telah ada.

Seperti meningkatkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu, melanjutkan program seribu jalan mulus dan samisake untuk kesejahteraan masyarakat dan peningkatan ekonomi warga.

"Posisi walikota tidak seharusnya diperebutkan, karena itu merupakan amanah. Saya sangat berharap siapapun yang menjadi walikota nanti dapat mengemban amanah dengan sebaik-baiknya dan tidak mengecewakan masyarakat" pungkas Helmi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved