Ahok Gugat Cerai Veronica Tan, Ini Tanggapan Fadli Zon, Fahri Hamzah, dan Najwa Shihab

Ahok Gugat Cerai Veronica Tan, Ini Tanggapan Fadli Zon, Fahri Hamzah, dan Najwa Shihab

Penulis: taryono | Editor: taryono

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggugat cerai sang istri, Veronica Tan.

Terpidana kasus penodaan agama ini juga meminta hak asuh atas anak-anaknya.

Dari pernikahan selama 20 tahun, Ahok dan Vero memiliki 3 anak, yaitu Nicholas Sean Purnama, Nathania Purnama, dan Daud Albeenner Purnama.

Pengacara Ahok, Josefina Agatha Syukur, mengatakan Ahok meminta hak asuh atas anak kedua dan ketiganya.

"Kalau yang pertama (Nicholas Sean) kan sudah besar. Bisa dia yang menentukan sendiri. Kalau yang kedua dan ketiga, iya. Sudah pastilah namanya seorang bapak," kata Josefina di PN Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2018).

Menurut Josefina, wajar Ahok sebagai seorang ayah ingin mendapat hak asuh anak-anaknya.

Gugatan soal hak asuh anak ini termasuk gugatan cerai yang diajukan oleh Ahok.

"Cuma dua saja, cerai dan hak asuh anak," ucap Josefina.

Josefina bertemu Ahok pada Kamis (4/1) lalu saat menerima kuasa untuk menggugat cerai Veronica.

Surat gugatan cerai itu kemudian diserahkan ke PN Jakut pada Jumat (5/1).

PN Jakut sudah menerima surat gugatan cerai Ahok.

Dalam waktu dekat, PN Jakut akan mengadakan mediasi yang wajib dihadiri Ahok dan Vero.

Apa tanggapan Plt Ketua DPR Fadli Zon terkait  kasus yang menimpa bekas kader Gerindra itu? 

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku, baru mendengar kabar tersebut, sehingga tidak tahu keabsahan kabar yang beredar.

"Aduh, saya baru dengar itu ya, cuma saya tidak tahu apakah itu benar atau rumor ya," kata Fadli kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/1/2018).

Sekalipun kabar gugatan cerai benar, Fadli enggan mencampuri hal itu.

Namun gugatan cerai merupakan persoalan pribadi yang tidak perlu dicampuri.

"Ya itu urusan pribadi. Saya tidak tahu, saya tidak mau menanggapi urusan pribadi. Kami hargai privacy mereka," kata Fadli.

"Kalau benar, mungkin ada urusan di dalam rumah tangga, masa kita harus recoki urusan rumah tangga orang. Saya kira itu urusan mereka lah," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku terkejut kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggugat cerai Veronica Tan.

Fahri berharap perceraian mantan Gubernur DKI Jakarta dengan Vero tak terjadi.

"Saya sih berharap itu tidak terjadi. Karena dalam agama, ada satu pekerjaan halal tapi dibenci Tuhan, yaitu perceraian," kata Fahri di Kompleks DPR, Jakarta, Senin (8/1).

Menurut Fahri, proses perceraian suami-istri memerlukan waktu yang panjang dan mesti ada komunikasi yang terjalin.

Namun, lantaran Ahok berada di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob, komunikasi akan sulit terbangun.

"Setahu saya proses orang menuju perceraian itu haruslah panjang, harus ada komunikasi. Saya tahu mungkin komunikasinya sulit karena yang satu ditahan," ujarnya.

Fahri pun mendoakan agar Ahok tak menceraikan Vero. Sebab perceraian Ahok-Vero akan akan berimbas pada ketiga anak mereka.

"Kita tentu berdoa supaya itu tidak terjadi, kasihan anaknya dan segala macam," tutur Fahri.

Adapun Jurnalis sekaligus pemandu acara Najwa Shihab, memberikan komentarnya terkait hal tersebut. 

"Itu masalah private ya, bukan konsumsi publik, jadi saya prihatin dan seharusnya itu jadi ranah private Ahok," kata Najwa ditemui usai konferensi pers Mata Najwa, di kawasan Tendean, Senin (8/1/2017).

Kendati demikian, ia berujar bahwa masih banyak isu politik yang jauh lebih penting dibanding hal tersebut. 

Najwa pun berencana membahasnya lebih lanjut dalam program tayangan Mata Najwa, yang kini kembali tayang di layar kaca. 

"Masih banyak isu penting harus diperhatikan, soal pilkada, soal money politic, soal mahar politik, soal hukum, Novel Baswedan yang sudah beberapa bulan ini tidak jelas.  Ada begitu banyak isu yang seharusnya di perhatikan," katanya.

"Itu tugas wartawan untuk mengangkat isu yang penting dan tidak mengaburkan isu-isu tersebut dengan isu yang sebenarnya kurang baik," lanjutnya. 

Lebih jauh, Najwa mengajak awak media di tanah air untuk bijaksana dalam menginformasikan isu yang beredar belakangan ini. 

"Kalau bicara politisi, pasti akan banyak rumor yang beredar ya, justru tugas kita untuk melihatnya secara lurus saja, kalau kemudian kita ikut hanyut dalam berbagai rumor, hoax, dan fitnah menurut saya justru kita jadi penyebar dan bukan pengobat. Itu tantangan kita untuk membuat hal penting menjadi menarik sehingga publik melihat itu penting," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved