Tragis! Suami Ceraikan Istri karena Mandi Setahun Sekali
Mirisnya lagi, 13 tahun menikah hanya berhubungan intim setahun sekali
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kebersihan pribadi adalah hal yang sangat penting apalagi bagi perempuan yang notabenenya selalu ingin tampil cantik.
Tapi hal itu sepertinya tidak digubris seorang wanita asal Taiwan.
Bagaimana tidak, dia hanya mandi minimal sekali setahun.
Hal tersebut memang kedengaran tidak masuk akal.
Namun, menurut Taipei Times, ini benar terjadi.
Sang suaminya akhirnya memutuskan menceraikan sang istri.
Baca: 11 Januari Hari Istimewa Bagi Armand Maulana, Tapi Tidak Bagi Glenn Fredly
Pengadilan Distrik New Taipei City pada Kamis 4 Januari lalu mengabulkan gugatan perceraian pria yang telah lama menderita itu.
Dia mengklaim dirinya telah mengalami penyiksaan psikologis karena kebersihan istrinya yang buruk.
Dia tak tahan lagi setelah 13 tahun berumah tangga dengan istrinya, Lin.
Tidak hanya mandi setahun sekali, tetapi istrinya juga tidak menyikat gigi dan tidak mencuci rambutnya secara teratur.
Awalnya, suami Lin mengatakan, istrinya tak seburuk itu.
Baca: Penghasilan Pengemis Beristri 3 Tiga Istri Ini Ratusan Juta Sehari
Saat mereka berkencan, dia akan mandi seminggu sekali, tetapi setelah menikah, perilakunya memburuk.
Pria tersebut mengungkapkan istrinya hanya akan mandi pada tahun baru dan ketika dia masuk ke kamar mandi, itu akan menghabiskan waktu tiga jam.
Untuk menutupi bau mulutnya, Lin juga lebih suka mengunyah permen karet daripada menyikat giginya.
Dia juga lebih senang mengenakan topi untuk menutupi rambutnya yang lepek, bukannya mencucinya.
Gaya hidup tak sehat ini sangat menganggu suaminya.
Mereka juga hanya berhubungan intim setahun sekali.
Baca: Pria Nekat Menyamar Jadi Tamu Lokalisasi, Ternyata Miliki Tugas Mulia
Mereka juga tidak memiliki anak.
Istrinya menolaknya karena karena dia tidak memiliki pekerjaan dan pasangan itu menganggur saat tinggal dengan orang tua Lin.
Dia terpaksa bergantung pada ibu mertuanya untuk biaya hidup dan keduanya tetap miskin.
Ketika dia memiliki kesempatan untuk bekerja sebagai penjaga keamanan bagunan, Lin tidak mengizinkannya karena menurutnya itu merendahkannya.
Sehingga mereka sangat miskin dan tidak dapat membayar asuransi kesehatan nasional atau mengunjungi dokter gigi,
Akhirnya pada akhir 2015, pria tersebut memutuskan pindah rumah dan mendapatkan pekerjaan di Hsinchu.
Selama di sana, dia tidak pernah menghubungi istrinya, tapi istrinya berhasil menemukannya di tempat kerja.
Lin kemudian menuntut agar dia berhenti dari pekerjaanya setelah dia bekerja selama satu bulan.
Pria itu menolak dan memutuskan mengajukan cerai.
Lin menolak semua tuduhan dan mengatakan itu salah, karena orang tuanya memperlakukannya seperti anak laki-laki.
Sementara ibu Lin mengatakan, dia tidak punya pilihan selain mencukupi kebutuhan anak perempuan dan menantunya karena mereka menganggur bertahun-tahun.
Namun, dia ingin terus melakukannya.
Karena pasangan ini telah berpisah selama dua tahun dan tidak setuju dengan kehidupan pernikahan pasangan ini, pengadilan mengabulkan gugatan cerai tersebut. (Tribunnews/Vika Widiastuti)