Pilgub Lampung Memanas, Kader Pembelot Terancam Dipecat, Ini Daftar Namanya

Pilgub Lampung Memanas, Kader Pembelot Terancam Dipecat, Ini Daftar Namanya

Penulis: Beni Yulianto | Editor: taryono
tribunlampung/dodi
Pilgub Lampung (ilustrasi) 

"Alhamdulillah bakal dipecat lagi dari ketua Garda Bangsa Lampung," tulisnya di akun Facebook-nya, @khaidirbujungrz. Sayangnya, dihubungi melalui ponselnya, Bujung yang saat ini sedang berada di Yogyakarta, belum merespon.

Namun, sehari sebelumnya melalui ponsel kepada Tribun, Bujung sempat menjelaskan alasannya mendukung Mustafa, meski PKB secara resmi mendukung Arinal.

"Saya konsisten mendukung Mustafa karena, pertama bupati dari NU, wakil bupati NU ada, tetapi yang menolak fullday school ketika itu cuma Mustafa. Karena kalau itu digelar tidak ada lagi ponpes," ujarnya.

Alasan selanjutnya, kata dia, karena Mustafa warga Nahdatul Ulama (NU). Selain itu, Bujung mengatakan, DPW PKB Lampung bersama kiyai NU sudah sepakat untuk mendukung Mustafa.

Selain Bujung, legislator PKB Midi Ismanto juga mendukung Mustafa. Midi secara tegas menyebutkan DPP harus melihat realita di lapangan.

"Coba DPP itu turunkan tim lah, investigasi ke Lampung. Sehingga ada penilaian bagaimana sih suasana kebatinan pemilih, konstituen kiyai, PKB Lampung," kata Midi, Jumat (12/1) malam.

Menurut dia, Pilgub bukan sasaran parpol sesungguhnya. Sasaran akhirnya adalah Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pilpres 2019 mendatang.

Karena itulah, Midi mengaku turut menyesalkan sanksi terhadap Khaidir Bujung yang diberikan DKN. "Saya dan Bujung ikut membesarkan PKB. Kalau melihat itu kenapa mesti sanksi sih. Jangan terburu-buru berikan SP untuk Bujung," kata Midi.

Nunik Enggan Komentar

Ketua DPW PKB, yang juga cawagub mendampingi Arinal Djunaidi, Chusnunia Chalim, enggan berkomentar lebih jauh mengenai kader yang membelot.

"Kan sudah pernah itu dikomentari kemarin," kata Nunik seusai mengikuti tes kesehatan di RSUDAM, Bandar Lampung, Jumat (12/1).

Sekretaris PKB Lampung, Oktarijaya, berulang kali dihubungi melalui ponselnya, tidak merespons meski ponselnya dalam keadan aktif.

Namun, saat konferensi pers sebelum pendaftaran ke KPU, Rabu (10/1) lalu, Okta menegaskan akan memeroses siapa saja kader yang membelot sesuai AD/ART partai.

"Yang jelas mereka sudah melanggar aturan, akan diberikan sanksi tegas," tegas Okta.

Okta menuturkan, Bujung dan Midi memang telah meminta izin untuk turut serta mengantarkan Mustafa ke KPU Lampung. Namun, Okta tidak memberikan izin dan menyarankan keduanya untuk tidak hadir.

Halaman
1234
Tags
Kader
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved