Ramai di Medsos Kronologi Penembakan Kader Gerindra oleh Oknum Brimob, Kok Beda dengan Versi Polisi?

Beredar di Medsos Kronologis Penembakan Kader Gerindra oleh Oknum Brimob, Kok Beda dengan Versi Polisi?

Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
Fernando Wowor (Facebook) 

"Hasil dari interogasi dan olah TKP sementara, satu orang anggota kami (polisi) kritis dan masih dirawat di rumah sakit," ucap Bagus di Mapolresta Bogor Kota, Sabtu, dilansir Kompas.com.

TKP Penembakan Fernando Wowor
TKP Penembakan Fernando Wowor (Kompas.com)

"Yang satu meninggal dunia karena letusan senjata api yang dalam hal ini perlengkapan perorangan Polri."

Menurut dia, Briptu AR sempat dibawa ke Rumah Sakit PMI Kota Bogor, tetapi kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.

Saat ini, lanjut Bagus, Briptu AR dalam kondisi kritis.

"Kami lakukan otopsi kepada jenazah korban untuk diketahui apa penyebabnya, kemudian dari arah mana penembakannya," katanya.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu pucuk senjata api jenis Glock 17 berkaliber 9 milimeter, satu magasin, dan empat peluru.

Pascaberedarnya berita tersebut, ada sebuah akun Facebook membagikan kronologis versi saksi mata. 

Akun Facebook Yanuar Andriyanto memposting kronologis tersebut di grup Prabowo For NKRI. 

Baca: Anggota Klub Motor Tewas Terlindas Fuso, Begini Kronologinya

"Bogor, Sabtu (20/1/2018)

Kronologi Peristiwa Penembakan Kader Partai Gerindra Fernando Wowor, Menurut Kawannya Rio Endika Putra Pradana.

1. Malam itu jam 02.00 kita mau makan ke Dunkin Donuts.

2. Saat perjalanan menuju Dunkin, parkiran pas di samping Dunkin terlihat penuh. Kemudian diarahkan oleh tukang parkir Lips untuk parkir di depan ruko-ruko kebetulan ada kosong satu, kata si tukang parkir.

3. Saat mobil belok, baru kepalanya masuk, mobil dihadang oleh satu orang laki-laki muda berkendaraan motor gedhe merek BMW warna abu-abu. Dia mainkan gas motornya seakan sedang acara konvoi. Setelah itu, dia teriak-teriak sambil ngomong, "Motor ini harganya sama dengan mobil itu. Kamu yang mundur atau aku yang mundur?".

4. Teman saya Arif turun memberikan pengertian, sambil menyarakan agar mengambil sebelah kiri mobil, karena jalan lebar. Tiba-tiba dia malah makin naik pitam, teriak-teriak, sambil marah-marah sambil mencabut pistol, dan mengokang senjata yang moncongnya diarahkan ke kaca depan mobil kami.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved