Fans MU Vs Man City Berseteru di Twitter, Sampai Libatkan 2 Orang Besar di Indonesia

Fans MU Vs Man City Berseteru di Twitter, Sampai Libatkan 2 Orang Besar di Indonesia

Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
MU vs City 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Di setiap liga sepakbola di Eropa, pasti ada laga yang namanya derby. 

Derby adalah pertandingan klub sekota. Di Liga Italia, misalnya, ada derby della madoninna antara Inter Milan vs AC Milan. 

Baca: Brigjen Krishna Murti Kena Demam Ngopi Ngapa Ngopi, Rupanya Bocah Ini Yang Buat Viral

Liga Spanyol, ada pertarungan panas sekota antara Real Madrid vs Atletico Madrid. Begitu juga di Liga Inggris. 

Derby London antara Arsenal, Chelsea dan Tottenham Hotspurs. Yang paling panas tentu saja derby Manchester. 

MU vs City
MU vs City ()

Manchester United vs Manchester City. Derby manchester merah melawan manchester biru selalu berlangsung panas, tegang dan penuh drama. 

Kedua klub terakhir bertemu pada 10 Desember 2017 lalu. Laga tersebut dimenangkan Manchester City dengan skor 1-2. 

Catatan historis pertemuan kedua tim masih menjadi milik MU. Sebelum derby Manchester ke-175, MU menang sebanyak 72 kali, seri 52 kali.

Tapi musim lalu, MU harus tunduk 1-2 di kandang sendiri.

Pertemuan terakhir terjadi pada pertandingan pra musim di Houston, Juli, derby Manchester pertama dimainkan di luar Inggris.

Pada laga itu, MU menang 2-0 berkat gol Romelu Lukaku dan Marcus Rashford, dua pilar Red Devils musim ini.

Baca: Heboh Jenazah Bergerak Usai Diangkat dari Kuburan, Juru Kunci Makam Beberkan Fakta Ini

Tidak hanya di dalam lapangan, perseteruan antarfans juga sering panas. Para fans biasanya saling hujat dan sindir terkait penampilan timnya. 

Seperti yang terjadi baru-baru ini. Perseteruan terjadi antara fans MU dengan City. Hebatnya yang berseteru bukan orang biasa. 

Mereka adalah orang terkenal. Yaitu Prof Mahfud MD sebagai fans Manchester United dengan Saididu, penggemar Manchester City

Saididu adalah mantan Sekretaris Kementerian BUMN. 

Mereka terlibat saling balas sahutan di Twitter. Karena yang berseteru adalah orang-orang pintar, saling balas cuitan ini seperti kamuflase membahas tim sepakbola. 

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menghadiri acara simposium yang diadakan presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), di Gedung MK, Jakarta Pusat (16/9/2014). Simposium ini bertemakan Cetak Biru Indonesia Masa Depan, dari KAHMI untuk Bangsa.
TRIBUNNEWS/HERUDIN Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menghadiri acara simposium yang diadakan presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), di Gedung MK, Jakarta Pusat (16/9/2014). Simposium ini bertemakan Cetak Biru Indonesia Masa Depan, dari KAHMI untuk Bangsa. ()

Beberapa netizen menduga MU dan City hanyalah metafora. Kedua orang ini sebenarnya membahas tentang politik. 

Ini berawal dari cuitan Saididu. 

"Hanya di Old Trafford yg bisa terjadi bhw teman sejawat pemain boleh jadi wasit. Mhn Prof @mohmahfudmd cerahkan pemerintah bhw cara spt selain tdk etis - juga langgar prinsip bernegara. Beritahulah mereka agar mencontoh cara City - tdk ada campur aduk.

Mahfud MD membalas. 

"Dalam ini saya sependapat dgn ide sportivitas City. Sportivitas itu adalah harga diri. Jika kesebelasan Anda tak sportif, sama saja dgn sampah meski pun kesebelasan Anda menang. Demikian Pak"

"Dengar2, Pep akan melakukan segala cara utk memenangkan City atas MU pd musim ini. Konon wasit khusus sdh disiapkan, sedangkan Pak @saididu didapuk utk jadi hakim garis yg tugasnya ber-lari2 kesana kemari utk mempersekusi pemain2 MU. Hrs ada langkah utk mencegah Pep dan @saididu"

Saididu membalas lagi

Baca: Bukan Prabowo, Ternyata Wagub Sandiaga Uno Paling Takut dengan Bapak Presiden Satu Ini

"Nasehat utama saya ke Pep adalah bhw jika juara bermain tdk sportif maka hanya menunggu waktu terpuruk. Buktinya adalah Chelsea dan MU"

"Prof, mohon beritahu Pembantu Mou agar baca aturan FIFA bhw pemain baru boleh jadi wasit atau jadi Manajer kalau sudah MUNDUR dari jabatan sbg pemain. Jangan main labrak aturan."

Mahfud MD menanggapi

"Hahaha, Chelsea dan MU lagi yg dijadikan contohnya. Kok diulang-ulang? Padahal contoh yg tadi sdh dicatat oleh Pak CahYoNo"

Saididu kembali membalas

"Prof @mohmahfudmd mhn beritahu Mou bhw fans MU skrg sudah banyak yg waras - jika Mou gunakan cara2 yg tdk sesuai aturan FIFA maka fansnyapun akan menjauh. Mou jangan pura2 ga tahu kalau asistennya buat aturan yg tdk sesuai dg aturan FIFA."

Mahfud MD menjawab 

"Sudah saya sampaikan tadi. Mou bilang, terserah saja, dirinya tak mau intervensi. "

"Pak @saididu , selamat berhari minggu. Ini orang2 sdh yakin bhw Pep itu jagonya curang. Selalu main curang asal menang, merusak dunia politik, eh, sepakbola. FIFA pun dibikin tak berdaya, wasit dikangkangi, petugas2 diteror. Coba baca berita i.News di bawah ini. "

Saididu membalas

"Prinsip City bhw kejujuran dan etika jauh lebih penting daripada berupaya pertahankan posisi juara dg cara melanggar aturan FIFA yg jelas2 melarang wasit menjadi manajer. Saya sdh beritahu Pep jangan contoh cara Mou"

"Itulah saya selalu ingatkan Pep agar jangan banyak mencontoh Mou dalam mempertahankan posisi. Tdk ada gunanya sbg juara priode berikutnya jika diperoleh dg cara melanggar aturan dan juga kongkalikong dg wasit utk berikan kartu merah kepada pemain lawan yg potensial"

Mahfud MD menanggapi 

"Yang mulai curang duluan, kan City dan Pep. Jadi MU dan Mou kadang hanya terpaksa mengimbangi, sekedar proteksi diri. Seharusnya srmua bermain sportif agar penonton tidak marah dan ikut menyerbu lapangan."

Saididu membalas

Baca: Bagaimana Cara Ombudsman Pantau Kondisi Pelayanan Publik di Daerah-daerah di Lampung?

"Begitulah taktik yg sering digunakan Mou, menuduh pihak lain melakukan hal yg sebenarnya dia sendiri telah atau merencanakan melakukan tapi biasanya dilakukan melalui asisten Mou - tapi kalau ketahuan pura2 marah ke asistennya"

Netizen yang membaca ini menanyakan apakah cuitan antara Mahfud MD dengan Saididu adalah sindiran terhadap peta politik terkini di Indonesia. 

Mahfud MD menjawab

"Ini bisa dipakai untuk Pilleg, untuk Pilpres, utk Pilkada, untuk Pengajian, dan untuk pertandingan sepak bola yang senyatanya. Tergantung, anda butuh apa. Terutama untuk menyadarkan Pak @saididu agar tak membiarkan Pep dan City curang. "

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved