Petinggi Gerindra Tanggapi Jokowi Imami Salat di Afghanistan, Saya Kira Itu Pencitraan yang Bagus
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menjadi imam sholat saat kunjungan ke Afghanistan Senin (29/1/2018).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menjadi imam sholat saat kunjungan ke Afghanistan Senin (29/1/2018).
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengatakan, apa yang dilakukan Jokowi bukan hal yang istimewa.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra menganggap Jokowi melakukan pencitraan.
Baca: Ini Kumpulan Pose Khas Romantis Pasangan Pangeran Harry-Meghan Markle, Awas Baper!
Fadli mengaharapkan kunjungan Jokowi ke Afghanistan membawa hasil konkrit bagi kerjasama bilateral Indonesia-Afghanistan.
Ia juga meminta pemerintah memikirkan nasib para pencari suaka dari Afghanistan yang kerap terdampar di perairan Indonesia.
Presiden Jokowi melakukan kunjungan di Kota Kabul, Afghanistan selama enam jam.
Tiga hal yang dibahas selama pertemuan adalah, pertama membahas isu peace building yang diminta Pesiden Ghani saat kunjungan bulan April tahun 2017.
Baca: Setelah Mike Lewis, Lucinta Luna Unggah Foto Bersandar di Pundak Cowok Tampan Bertato. Siapa Dia?
Kedua, upaya penguatan ekonomi.
Presiden akan terus meningkatkan law enforcement, pertanian dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Ketiga, masih dalam konteks ekonomi dan capacity building, presiden manyampaikan Indonesia menawarkan 100 orang untuk belajar di Indonesia.
Konteks mensyiarkan islam juga dibahas.
Presiden menyampaikan Indonesia sudah membangun kompleks Indonesia Islamic Center yang lahannya diberikan pemerintah Afghanistan, seluas 10 ribu meter di dekat Kabul.
Selama di sana, Jokowi melakukan kunjungan kerja, sholat berjamaah, dan tukar peci dengan Asraf Ghani Presiden Afghanistan.
"Kendati hanya sehari, ini kunjungan bersejarah. Terakhir kalinya Preseiden Republik Indonesia ke Afghanistan adalah kunjungan kenegaraan Presiden Sukarno pada tahun 1961," tulis Jokowi di akun Facebook-nya.
Berbeda dengan Fadli Zon, Hidayat Nur Wahid Wakil Ketua Majelis Syuri Partai Keadilan Sejahtera menilai, kedatangan Jokowi ke Afghanistan adalah hal luar biasa.
"Satu hal yang luar biasa, Presiden RI yang kedua kali datang ke Kabul Afghanistan (setelah Sukarno), jadi imam, dan melakukan fungsinya dengan baik," ujar Hidayat.
Atas hal itu, Presiden Afghanistan memberikan medali tertinggi kepada Presiden Jokowi.
Medali itu diberikan atas keberanian dan upaya perdamaian dunia, termasuk di Afghanistan yang diupayakan Presiden Jokowi.
Akun Facebook @jokowi: "Terima kasih Presiden Asraf Ghani, terima kasih Afghanistan, yang telah menyambut saya dengan hangat. Semoga Allah SWT menganugerahkan kedamaian di negeri ini." (*)