Demam Dilan Masih Berlangsung, Ayah Pidi Baiq Ungkap Siapa Sosok Dilan - Milea Sebenarnya!

Demam film Dilan 1990 masih mewabah di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari berbagai meme, cuplikan quote, hingga perbincangan hangat anak muda.

Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Teguh Prasetyo
tribunnews
film dilan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Demam film Dilan 1990 masih mewabah di Indonesia. 

Hal ini bisa dilihat dari berbagai meme, cuplikan quote, hingga perbincangan hangat tentang adegan film Dilan tak hanya ramai di media sosial, tapi juga jadi perbincangan hangat anak muda kala kongkow bareng.

Baca: Awalnya Tolak Ajakan Ngamar, Akibat Kepepet Biaya Kuliah Perempuan Ini Akhirnya Jadi Ayam Kampus

Makanya tak salah bila film yang diambil dari novel laris berjudul sama karya ayah Pidi Baiq ini, masih jadi buruan anak muda untuk ditonton.   

Meski filmnya sudah tayang di bioskop Tanah Air sejak Kamis 25 Januari 2018, namun hingga Selasa 6 Februari 2018, jumlah studio yang menayangkan film ini masih saja banyak. 

Hal ini dikarenakan animo penonton yang akan menyaksikan film ini masih sangat tinggi.

Untuk di Lampung, film ini tayang di empat bioskop yang ada.

Keempat bioskop yang menayangkan film Dilan 1990 adalah Mal Boemi Kedaton XXI, Mal Kartini XXI, Central 21, dan CVG Tansmart Lampung.

Di Mal Boemi Kedaton XXI, bila Selasa 30 Januari 2018, film ini tayang di empat studio dengan masing-masing studio sebanyak lima kali tayang sehingga ada 20 kali penayangan.

Pada Selasa hari ini, film ini tayang di tiga studio dengan 15 kali penayangan.

Baca: Penasaran Mengapa Vampir China Jalannya Lompat-lompat? Ternyata Alasannya Begini Lho!

Dilan 1990
Dilan 1990 ()

Sedangkan di Mal Kartini XXI, film yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan ini pernah terbanyak ditayangkan sebanyak 22 kali dalam sehari di lima studio.

Meski sudah berkurang, film ini saat ini tayang sebanyak 14 kali per hari di tiga studio.

Sementara di Central 21, awalnya film ini tayang sebanyak 15 kali dalam sehari di tiga studio tapi kini bertambah menjadi 17 kali penayangan.

Sementara di CVG Transmart Lampung, Dilan 1990 yanga awalnya tayang sebanyak 16 kali di tiga studio dalam satu harinya, kini menjadi 14 kali penayangan dalam seharinya.

Baca: Lakukan Hal Intim dengan Pria Gagah Saat Umrah, Ibu Ayu Ting Ting Harus Tanggung Akibatnya

Salah seorang penonton. Yesi mengaku ia bersama temannya bela-belain naik motor dari Sidomulyo, Lampung Selatan hanya untuk nonton Dilan 1990.

"Nekat sih, karena berangkat sore dan dapat nonton malam. Pulangnya deg-degan. Tapi puas banget sama filmnya, sukses buat senyum-senyum sendiri," kata Yesi.

Hal senada juga dikemukakan Mala. Ia mengaku sangat suka dengan cerita yang dihadirkan di film Dilan 1990.

"Saya nggak baca novelnya, tapi sangat menikmati filmnya. Suka banget pokoknya. Ingin nonton lagi sepertinya," tambahnya.

Baca: Siapa Sangka! Sebelum Tenar, Para Artis Ini Harus Lakukan Sesuatu Tak Terbayangkan Saat Kecil

Film Dilan 1990 sendiri diangkat dari novel berjudul sama yang memiliki alur cerita yang sangat kuat.

Bahkan dialog-dialog yang ada dalam novel tersebut, berhasil membuat siapapun yang membacanya menjadi baper.

Dilan 1990
Dilan 1990 (TribunStyle.com/kolase)

Makanya, di film ini, tak ada pengembangan alur cerita yang berlebihan.

Tapi semuanya dihadirkan sang sutradara Fajar Bustomi, seusai alur dalam novelnya.

Apalagi memang, banyak orang, terutama pembaca novel Dilan 1990 garis keras yang mengharapkan isi filmnya ada keselarasan dengan novelnya.

Meskipun Fajar Bustomi pun mengaku saat premier filmnya bahwa ia terpaksa memangkas beberapa adegan dalam film.

"Pas ditawarin garap, wah senang banget. Enggak ngomong lama, enggak mikir lama-lama, langsung 'iya'. Penginnya apa yang saya baca itu keluar semua (dalam film). Tapi inilah film, kita tidak seluas novelnya yang bisa beratus-ratus halaman," kata Fajar.

Walau begitu, Pidi Baik tak kecewa dengan hasil akhirnya. "Tapi kemarin sempat nonton berdua sama ayah Pidi, dia happy banget," ucapnya.

Baca: Persahabatan Dua Perempuan Ini Berakhir Saat Tertimpa Beton 12 Jam Lamanya. Sedih Banget!

Dilan 1990 sendiri berkisah tentang kisah cinta anak muda bernama Dilan yang jatuh cinta dengan teman sekolahnya bernama Milea Adnan Husain yang diperankan oleh Vanesha Prescilla.

Milea sendiri adalah siswi pindahan dari Jakarta yang kini akhirnya menetap di Bandung, Jawa Barat.

dilan 1990
dilan 1990 ()

Kisahnya berawal pada pertemuan pertama antara keduanya terjadi saat berjalan menuju ke sekolah.

Saat itu, Dilan menyapa, "Kamu Milea, ya?" katanya dengan mengendarai sepeda motor Honda CB 100. "Iya," jawab Milea dengan datarnya.

Dengan percaya diri, Dilan berujar, "Aku ramal, nanti kita akan bertemu di kantin."

Baca: Mengapa Ibu Tidak Membunuhku Saja, lalu Melahirkan Aku Lagi?

Sesaat kemudian, Dilan melesat dengan Honda CB 100-nya meninggalkan Milea yang terus berjalan dengan penuh tanda tanya.

Dan tanpa disadari pertemuan pertama itu akan membawa perubahan besar bagi kehidupan mereka berdua.

Apalagi selanjutnya muncul ramalan kedua, ketiga, dan seterusnya dengan cara-cara yang lebih unik lagi, Dilan akhirnya meluluhkan hati Milea.

Tak disangka, ia yang memiliki predikat sebagai Panglima Tempur dan ketua geng motor, tapi Dilan menyimpan kelembutan hati.

Baca: Gara-gara Isu yang Dibuat Mantan Suami, Pacar Tessa Kaunang Kondisinya Jadi Menyedihkan

Penasaran Sosok Dilan

Hingga kini, penggemar novel 'Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990' sangat penasaran terkait siapa sosok pria yang jadi tokoh utama itu.

"Dilan adalah Hamba Allah sama seperti kita semua, Dilan adalah siapapun sama seperti Dilan dalam novel Dilan," ujar Pidi Baiq saat ditemui Tribun Jabar di Kantin Nasion Jalan Ambon No 8A, pada Selasa (1/8/2017).

Selintas, pria yang akrab disapa Ayah ini hanya menjelaskan novel Dilan dibuat dengan setting Kota Bandung di tahun 1990-an.

Sosok Dilan adalah seorang 'anak motor' yang mempunyai cara berbeda dalam mendekati perempuan yang disukainya, Milea.

Dilansir dari hai.grid.id, Pidi Baiq mengungkapkan bila Dilan dan Milea adalah tokoh nyata.

Sosok Dilan merupakan asli orang Bandung dan Milea Adnan Hussain saat ini bekerja di Jakarta.

“Iya, beneran ada. Gini, saya tuh kalo ngarang suka bingung ngomong apa. Jadi kalo ada kejadian (asli)-nya, itu sedikit mempermudah. Makanya ya, karena ini cerita nyata, konfliknya juga tidak terlalu dramatis, sinetron, tidak terlalu film, kan konfliknya juga cuma apa, sih, alurnya juga biasa aja, gitu, ya kan gitu?” paparnya.

Baca: Pelajar SMA Dipalak dan Dianiaya Preman, Orang Sekitar Hanya Lewat dan Menonton. Miris Banget!

Selain menulis berdasarkan kisah nyata, Pidi Baiq juga mencari informasi dari narasumber lain. 

Hal tersebut dikarenakan setting cerita sudah cukup lama, yakni tahun 1990.

Pidi Baiq harus banyak mencari data.

Termasuk jejak nama minimarket yang dulu eksis di Buah Batu, tempat Milea melihat Dilan dan geng motornya.

Meski foto Milea yang asli sudah beredar, namun sosok Dilan yang asli masih menjadi teka-teki.

Belum diketahui pasti siapa Dilan sebenarnya.

Para penggemar Dilan, mereka curiga sosok Dilan adalah si Ayah sendiri. 

Hanya saja, penulis belum memberi informasi lebih lanjut mengenai siapa Dilan sesungguhnya.

Baca: Jakarta Terendam Banjir, Netizen Bandingkan Cara Ahok dan Anies Tangani Banjir, Siapa Paling Hebat?

Melalui novelnya yang berjudul Dilan, Ayah seakan mampu menggiring generasi sekarang untuk tetap rajin membaca buku.

Meski demikian, Ayah mengaku tidak pernah berpikir untuk membawa pembacanya untuk kembali ke arah 90-an yang belum marak gadget.

"Saya nggak mengikuti apa yang menjadi selera pasar, saya nggak berkarya berdasarkan kepentingan di luar diri saya," ujar Ayah yang merupakan lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.

Ayah mengatakan tidak pernah berusaha menarik remaja sekarang yang bergantung kepada media sosial untuk kembali ke masa lalu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved