BREAKING NEWS LAMPUNG
Ini Rincian Ruangan Kantor Pemkab dan DPRD Lampung Tengah yang Disegel KPK
Gedung pemerintahan dan DPRD Lampung Tengah dilakukan penyegelan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penulis: syamsiralam | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Syamsir Alam
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GUNUNGSUGIH - Gedung pemerintahan dan DPRD Lampung Tengah dilakukan penyegelan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu dikarenakan adanya dugaan suap yang melibatkan oknum pejabat setempat.
Pantauan di lokasi, Kamis (15/2), setidaknya ada lima ruangan di Kantor DPRD Lamteng yang telah dilakukan penyegelan oleh komisi anti rasuah itu. Ruangan yang disegel yakni ruangan lima unsur pimpinan dewan.
Baca: Bupati Lampung Tengah Mustafa Klaim Sedang Ada di Tempat Ini Saat OTT Berlangsung
Berdasarkan keterangan Sat Pol PP yang melakukan jaga malam menyatakan, lima gedung unsur pimpinan disegel oleh KPK pada dini hari. Saat itu lanjut mereka, petugas menunjukkan identitas bahwa mereka hendak melakukan penyegelan.

"Ada lima orang (petugas KPK) yang datang. Mereka memberi keterangan dari KPK, datang sekitar pukul 03.00 WIB. Kemudian datang lagi sekitar pukul 05.00 WIB," terang anggota Sat Pol PP yang berjaga tersebut kepada awak media.
Baca: Bupati Lampung Tengah Mustafa: Ruang Sekda dan Bupati Disegel Saya Belum Tahu
Petugas Sat Pol PP juga menjelaskan, petugas KPK yang datang tidak melakukan penggeledahan di ruang kerja para unsur pimpinan dewan, dan hanya melakukan penyegelan saja.
Ruang yang disegel KPK yakni, Ketua DPRD Lamteng Achmad Junaidi Sunardi, Wakil Ketua I J Natalis Sinaga, Wakil Ketua II Riagus Ria, Wakil Ketua III Joni Ardito, serta Sekretaris Dewan Syamsir Roly.
Sementara di gedung Pemkab Lamteng, KPK juga menyegel Ruang Kerja Bupati serta Ruang Kerja Sekretaris Kabupaten. Keteragan beberapa sumber, kedua ruangan disegel sekitar pukul 04.30 WIB.
Asisten II Pemkab Lamteng, Usman Nahrawi menjelaskan, dirinya tidak mengetahui pasti proses penyegelan yang dilakukan KPK."Saya tidak tahu pasti jamnya (penyegelan). Nanti kita tanya dahulu dengan anggota (Sat Pol PP) yang bertugas," terang Usman Nahrawi.
Namun, Usman enggan berstatmen terkait komunikasi terakhirnya dengan pimpinannya di Pemkab Lamteng (Bupati dan Wakil Bupati)."Adalah, sebagai bawahan saya kan harus selalu berkoordinasi (dengan atasan)," kilahnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Tengah, Loekman Djoyosoemarto saat menggelar konvrensi pers di ruang kerjanya menjelaskan, agar semua pihak menahan diri dan tidak berspekulasi terhadap kasus yang menimpa oknum eksekutif dan legilaslatif kabupaten setempat.
Loekman mengatakan, pihaknya belum mendapatkan data pasti siapa saja mereka yang dimintai keterangan oleh KPK."Kita supaya tetap tenang dan tidak bersepekulasi. Karena ini menyangkut nama baik seseorang," terang Loekman Djoyosoemarto.
Loekman menegaskan, pihaknya belum mendapatkan laporan pasti dari KPK terkait nama-nama pejabat yang diperiksa oleh komisi anti rasuah itu. Namun, ia memastikan ada beberapa pejabat yang sedang bertugas di Jakarta di hari Rabu (14/2) lalu.