Kasus Hilangnya Uang Tabungan Nasabah BRI: Ada Dugaan Transaksi dari Luar Negeri
Kabar yang beredar cepat melalui media sosial dan jejaring sosial membuat kantor BRI Ngadiluwih langsung dipenuhi nasabah.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Hari itu, Mujiyat ingin menarik uang Rp 5 juta dari rekening BRI miliknya. Namun, ia kaget transaksinya selalu gagal.
Padahal, seingat Mujiyat, isi rekeningnya jauh lebih besar dari kebutuhannya saat itu.
"Saya mau narik Rp 5 juta, nggak bisa, kena limit. Uang di rekening saya Rp 50 juta," ujarnya saat ditemui di halaman kantor BRI Unit Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, Senin (12/3/2018).
Mujiyat segera melapor. Dari pengecekan yang dilakukan di bank, ada transaksi misterius yang terjadi pada 10 dan 11 Maret.
Mujiyat kaget karena merasa tak ingat pernah melakukan tranksi tersebut.
Hal serupa dialami Elvina. Ia mengungkapkan, uang tabungannya berkurang sebesar Rp 500 ribu.
Itu diketahuinya dari layanan mobile banking. Elvina menerima pesan singkat pada ponselnya yang berisi informasi telah terjadi transaksi debet pada Minggu (11/3/2018) malam.
"Padahal, saya tidak menggunakannya sama sekali," kata Elvina saat ditemui di halaman kantor BRI Unit Ngadiluwih.
Seperti Mujiyat, Elvina langsung melapor ke kantor BRI tempat ia membuka rekening. Ia diminta menunggu selama pemeriksaan beberapa hari.
Kabar yang beredar dengan cepat melalui media sosial dan jejaring sosial membuat kantor BRI Unit Ngadiluwih langsung dipenuhi nasabah. Mereka khawatir uang di rekening turut raib seperti yang dialami Mujiyat dan Elvina.
Betul saja, Elvina dan Mujiyat tidak sendiri. Total, hingga Senin (12/3/2018), ada 16 nasabah yang mengaku kehilangan uang di rekeningnya.
Jumlah yang hilang beragam. Mulai dari Rp 500 ribu, Rp 4 juta, hingga Rp 10 juta.
"Sejauh ini, laporan yang masuk ada 16 nasabah, yang mengaku kehilangan uangnya," ujar Kapolsek Ngadiluwih Ajun Komisaris Sokhib Dimyati.
Diduga dari Luar Negeri
Kepala Cabang BRI Kediri Dadi Kusnadi mengaku sudah menerima laporan saat itu juga terkait kejadian yang dialami sejumlah nasabah.
Dadi memastikan masalah ini sudah ditangani oleh BRI pusat.
Hilangnya uang nasabah diduga diawali dari penyadapan data nasabah pada kartu ATM melalui metode skimming.
"Dugaan sementara dan kemungkinan, adalah skimming," katanya.
Dari pemeriksaan awal oleh kantor BRI pusat, beber Dadi, aliran dana transaksi misterius tersebut diduga dikelola dari luar negeri.
Dugaan ini diperkuat karena ada transaksi yang menunjukkan jumlah nominal yang tidak bulat.
Ada embel-embel angka tertentu pada nilai transaksi yang terjadi, karena konversi kurs mata uang.
"Kurs konversi dolar atau yen atau apa, masih diteliti oleh kantor pusat," ujar Dadi.
Embel-embel angka yang tidak bulat itu, misalnya, transaksi misterius yang dialami Elvina. Ia mengaku kehilangan uang sebesar Rp 504.146,509 dari rekening tabungannya.
BRI, menurut Dadi, sedang menempuh jalur hukum dengan melaporkannya kepada polisi.
"Kantor pusat sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan FBI (biro intelijen Amerika Serikat) karena (pelaku diduga) ada di luar negeri," jelas Dadi.
Soal penyadapan data kartu ATM nasabah, Dadi mengungkap kemungkinan bahwa tindakan itu sudah dilakukan sejak lama. BRI, menurut dia, telah intensif melakukan penertiban atau sterilisasi mesin ATM sebulan belakangan ini.
Pihaknya telah menerima laporan nasabah yang kehilangan uang dari tiga kantor unit di Kediri.
Jangan Panik
Dadi mengimbau para nasabah tetap tenang. Ia meminta para nasabah datang ke kantor BRI untuk mengecek rekeningnya.
Pihaknya pun memastikan setiap komplain yang masuk akan dilayani hingga rampung.
BRI, imbuh Dadi, juga berharap masyarakat tidak panik. Ia memastikan bank akan melakukan penggantian setiap uang nasabah yang hilang sesuai prosedur.
(Moh Habib Asyhad)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/khawatir_20180313_181739.jpg)