Pemilik Golongan Darah Ini Mesti Hati-hati, Biasa Diincar Kolektor untuk Diminum Jenglot

Warga Surabaya sempat dibuat geger dengan penemuan jenglot di Pantai Watu-Watu, Bulak beberapa waktu lalu.

Editor: soni
Jenglot yang ditemukan petugas PPSU Kelurahan Pulau Harapan bernama Hendra di sekitar taman terpadu Pulau Harapan, Kamis (12/5). (Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Warga Surabaya sempat dibuat geger dengan penemuan jenglot di Pantai Watu-Watu, Bulak beberapa waktu lalu.

Jenglot itu diduga dibuang oleh seseorang yang tidak dikenal diantara bebatuan yang ada di pesisir pantai.

Baca: Dikenal Banyak Tato dan Hot di Panggung, Artis Cantik Ini Kini Bersiap untuk Mati

Baca: Dosen UIN Raden Intan Tuding Ustaz Abdul Somad Sebarkan Hoax Tentang Ulama asal Lampung

Kini benda tersebut diamankan di kantor Kecamatan Bulak.

Rupanya, jenglot pernah diteliti oleh seorang ahli.

Dan saat dilihat hasilnya, penelitian itu menemukan fakta mencengangkan.

Selain itu beredar pula berbagai mitos soal makhluk yang dianggap punya energi mistis yang besar.

Apa saja fakta dan mitos seputar jenglot ?

Berikut penjabarannya:

1. Hasil DNA

Jenglot Yang Ditemukan di Sel Napi Lapas Kerobokan, Sabtu (19/12/2015)
Jenglot Yang Ditemukan di Sel Napi Lapas Kerobokan, Sabtu (19/12/2015) (Tribun Bali / I Wayan Eri Gunarta)

Mengejutkan Seorang peneliti asal UI, Djaja Surya Atmaja berkesempatan meneliti jenglot.

Hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa contoh kulit jenglot yang diperiksa memiliki karakteristik sebagai DNA (deoxyribosenucleic acid) manusia.

Namun ia menuturkan masih belum bisa memastikan 100 persen kalau jenglot adalah manusia.

Karena bisa saja penyelidikannya meleset karena sampelnya terkontaminasi. Seperti kulit jenglot yang pernah terpapar olesan darah manusia

2. Struktur Tulang

Jenglot yang ditemukan petugas PPSU Kelurahan Pulau Harapan bernama Hendra di sekitar taman terpadu Pulau Harapan, Kamis (12/5).
Jenglot yang ditemukan petugas PPSU Kelurahan Pulau Harapan bernama Hendra di sekitar taman terpadu Pulau Harapan, Kamis (12/5). (Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan)

Sementara itu, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Budi Sampurna DSF di bagian Forensik RSCM, didapat bahwa jenglot tidak memiliki struktur tulang.

Hasil rontgent yang disaksikan puluhan wartawan, paramedis, mahasiswa praktik, ketika itu ternyata hanya menampilkan bentuk struktur menyerupai penyangga dari kepala hingga badan.

Baca: Sombongnya, Artis Ini Berkoar Biaya Pikniknya 4 Hari ke Luar Negeri Habis Ratusan Juta

Baca: Dari Rektor UBL Hingga Politisi Melayat ke Rumah Duka Syamsurya Ryacudu

Dari hasil pemeriksaan tersebut, didapat informasi bahwa selain jenglot tak memiliki struktur tulang, jenglot juga tidak ditemukan jaringan kuku dan empat gigi.

Hal ini membantah anggapan awam bahwa jenglot adalah jelmaan manusia yang juga memiliki tulang seperti halnya manusia pada umumnya.

Penelitian ini juga membantah anggapan jika jenglot berasal dari manusia yang berubah bentuk dan mengecil.

3. Jenglot Hidup ?

Jenglot yang ditemukan warga Gunung Mayang
Jenglot yang ditemukan warga Gunung Mayang (TribunnewsBogor.com)

Beberapa orang menganggap kalau jenglot merupakan benda mati yang masih hidup.

Menurut paranormal Jenglot adalah penjelmaan dari para Batara, yakni orang sakti atau petapa yang hidup ribuan tahun yg lalu.

Namun hal itu dibantah setelah adanya penelitian yang dilakukan oleh Dokter Budi Pramono, yang meragukan hasil penelitian bahwa jenglot itu hidup.

Dia beranggapan bahwa jenglot tak memiliki kelengkapan organ sebagai makhluk.

"Makhluk hidup itu perlu makan dan bernapas. Lalu strukturnya perlu tulang, jantung, paru, dan lain-lain. Jenglot tak mempunyai itu semua," katanya.

Dia juga menganggap jenglot seperti karya mistik lainnya yang tak mengandung tantangan ilmiah.

4. Minum Darah

Petugas Satpol PP Surabaya saat temukan jenglot di Pantai Batu-batu Kenjeran Surabaya.
Petugas Satpol PP Surabaya saat temukan jenglot di Pantai Watu-watu Kenjeran Surabaya. (ISTIMEWA)

Karena banyak orang yang percaya kalau jenglot itu hidup, maka para kolektor biasanya selalu memberi makan jenglot.

Makanannya tak lain adalah darah.

Biasanya pemilik merawatnya dengan memberikannya makan setiap 35 hari sekali dengan setetes darah manusia golongan O dan minyak avaron.(*)

(Yudhi Maulana Aditama)

Artikel ini sudah tayang di tribunnews.com dengan judul “Hasil Penelitian DNA Jenglot Temukan Hal Mengejutkan, Berikut Fakta dan Mitosnya”.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved