Penjualan Mobil LCGC Ngerem, Kalah dengan Mobil China?

Penjualan kendaraan murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) sedikit meredup.

Editor: muhammadazhim
Kompas.com
Sales promotion girl berpose di samping Toyota Agya 1.2L saat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (28/4/2017). Ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia ini akan berlangsung hingga 7 Mei mendatang. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Penjualan kendaraan murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) sedikit meredup.

Hadirnya kendaraan non LCGC dengan harga yang bersaing diduga menjadi faktor penurunan penjualan tersebut.

Tengok saja, Wuling Confero dijual dalam rentang Rp 130,8 juta-Rp 167,9 juta per unit.

Wuling Confero
Wuling Confero ()

Harga tersebut tidak beda jauh bila dibandingkan dengan kendaraan LCGC seperti Honda Brio Satya yang dibanderol di kisaran Rp 132 juta-Rp 138 juta.

Baca: Kisah Bujangan yang Didatangi Ibu Kosan Tengah Malam, Sempat Teriak Jangan, Kemudian . . .

Baca: Ingat Sonya Depari yang Ngaku Anak Jenderal Saat Ditilang? Kabar Terbarunya Bikin Haru!

Baca: Menguak Misteri Ular Putih Sepanjang 25 Meter dan Bertubuh Besar Seperti Manusia, Wow Benar Ada

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penurunan penjualan kendaraan LCGC paling dalam dialami oleh Toyota dengan model Agya.

Toyota Agya
Toyota Agya (Otomania)

Disusul Datsun Go+ dan Go, serta Daihatsu Ayla.

Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Astra Toyota Motor mengatakan, tren penurunan penjualan kendaraan LCGC masih akan berlanjut di tahun ini.

"Proyeksi penjualan mobil LCGC tahun ini akan turun 5%-8%. Karena perusahaan finance yang memberi kredit segmen menengah bawah ini tidak mau kena NPL tinggi," kata Fransiscus, saat dihubungi Kontan, Rabu (20/3).

Baca: Hanya Alasan Sepele, Anggota Pol PP Habisi Tante Angkat dengan Cara Sadis

Baca: Mobil Kesayangan Mendiang Olga Syahputra Dijual, Alasan Sang Ayah Gak Sanggup Lagi

Baca: Xpander Jadi Raja MPV Sejuta Umat Februari 2018

Sementara, Donny Ishmi Sahputra, Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales mengatakan, keberadaan kendaraan dengan harga mirip LCGC tidak akan dapat langsung menggerus pasar.

"Semua tergantung dari stimulus produk di segmen itu, kalau statis pasti tergerus sama model baru," kata Donny.

Donny memprediksi, pasar LCGC masih dapat bertahan. Tahun ini, Suzuki menargetkan dapat menguasai 3% pasar LCGC nasional.

Perlu diketahui, tahun lalu penjualan Suzuki Karimun Wagon R turun sekitar 45% dari tahun 2016.

Walau mengalami penurunan penjualan, tetapi Donny bilang Suzuki akan tetap berinovasi dalam mengembangkan kendaraan segmen LCGC tersebut.

Suzuki Karimun Wagon R
Suzuki Karimun Wagon R (TRIBUN LAMPUNG/MARTIN L TOBING)

"Untuk pengembangan kendaraan LCGC model baru, kami masih dalam proses studi," ujar Donny.

Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor mengatakan, segmen LCGC masih memiliki peluang untuk bertumbuh, karena pembeli mobil pertama jumlahnya terus bertambah.

"Kami percaya segmen kendaraan LCGC tetap akan tumbuh tahun ini," kata Jonfis.

Kendaraan LCGC made in Honda yakni Brio Satya sebenarnya memiliki tren penjualan yang positif.

Honda Brio Satya
Honda Brio Satya (Stanly/KompasOtomotif)

Sejak diluncurkan tahun 2013, penjualannya terus meningkat yakni dari 4.958 unit menjadi 43.378 unit di tahun 2017.(kontan)

Sumber: Kontan
Tags
LCGC
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved