Tanjakan Tarahan Lamsel, dari Jalur Paling Rawan di Indonesia Hingga Penampakan di Bulan Purnama

Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KATIBUNG - Jalur tanjakan Tarahan di Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan sangat dikenal sebagai salah satu jalur rawan kecelakaan. Bahkan tanjakan Tarahan, termasuk 7 tanjakan yang terkenal rawan kecelakaan di Indonesia.

Tidak hanya jalur tanjakannya yang cukup tinggi plus  adanya jalur tikungan. Cerita mistis pada tanjakan Tarahan pun sangat kuat. Ini pun dibenarkan beberapa sopir truk angkutan barang yang kerap melintas di jalur tanjakan tersebut.

Baca: Pengendara Avanza Salah Injak Pedal Gas

“Kalau kecelakaan di tanjakan Tarahan sudah sangat sering terjadi. Dan memang ada cerita mistisnya pada tanjakan tersebut,” kata Aki, salah seorang sopir truk angkutan barang, jumat (23/3).

Sementara Takim, sopir lainnya mengungkapkan dirinya pernah mendengar jika di sekitar jalur tanjakan Tarahan terdapat makam keramat. Makam ini memiliki cerita mistik yang cukup kuat.

Baca: Avanza Rusak Parah di Bagian Depan, Jl Teuku Umar sempat Macet 1 Km

“Informasinya di sekitar tanjakan Tarahan ada makam keramatnya. Tapi saya sendiri tidak mengetahui pasti,” ujarnya.

Cerita mistis di jalur tanjakan Tarahan ini dibenarkan oleh Junaidi, Kepala Desa Tarahan Kecamatan Katibung. Ia mengatakan sudah teramat sering terjadi kecelakaan di jalur tanjakan Tarahan.

“Tanjakan Tarahan ini pernah masuk dalam sebuah acara televisi sebagai  salah satu tanjakan rawan kecelakaan di Indonesia,” terangnya.

Menurut dirinya, sudah banyak para sopir yang melintas dan juga warga melihat adanya penampakan makluk gaib (halus) di tanjakan Tarahan.

Biasanya penampakan ini sering terlihat pada saat  purnama. Biasanya terlihat di pohon Ambon yang tidak jauh dari Pos Polisi di Tanjakan Tarahan. Ia pun membenarkan tentang adanya makam keramat di sekitar tanjakan Tarahan.

“Kalau cerita mistisnya sudah sejak lama memang. Dan memang ada dua makam keramat,” kata Junaidi.

Tetapi dirinya tidak tahu pasti tentang asal-usul makam keramat tersebut. Menurut cerita yang didapatkan dua makan tersebut merupakan makam dari keturunan raja di Banten.

“Kalau dari cerita dari orang-orang dulu. Tadinya jalur tanjakan Tarahan itu datar. Tapi karena letusan Krakatau jadi berbukit,” terang Junaidi.(dedi/tribunlampung)