BMKG Imbau Warga Tenang, Info Tsunami 57 Meter Masih Butuh Kajian Mendalam
Prediksi atas potensi ancaman itu diembuskan seorang Peneliti tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Warga di pesisir Pantai Pandeglang, Banten, dibuat resah dengan adanya isu tsunami besar yang akan menerjang kampung halaman mereka.
Rasa ketakutan itu bahkan mendorong warga setempat untuk saling bergantian berjaga memantau kondisi pantai, jika bencana yang ditakutkan itu benar terjadi.
Baca: 1 Juta Data Pengguna Facebook Indonesia Bocor, Ini Tandanya Jika Anda Menjadi Korban
Baca: Pemilik 1 Kg Potasium dan 50 Detonator Dituntut 8 Tahun Penjara, Istri Bantah Suaminya Teroris
Baca: Terjerat Dua Kasus Korupsi, Bekas Pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan Divonis Lagi Setahun
Warga Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang misalnya, mereka berjaga-jaga di pinggir pantai sambil memantau pergerakan air laut.
Sebagian nelayan juga tidak melaut, yang ditengarai akibat kekhawatiran tergulung ombak.
Ketakutan itu timbul setelah beredarnya prediksi akan terjadinya gempa megathrust berkekuatan 8,8 SR di lautan dangkat, yang bisa memicu terjadinya tsunami besar.
Prediksi atas potensi ancaman itu diembuskan seorang Peneliti tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko.
Dalam penelitiannya, ia menyebut ada potensi terjadi tsunami setinggi 57 meter di Pandeglang Banten, yang daya terjangnya bisa mencapai wilayah Jakarta Utara.
Baca: Pendaftaran SBMPTN 2018 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya
Dia mencontohkan, dampak gempa megathrust adalah adanya gempa di Banten pada akhir Januari 2018.
Apabila kekuatan gempa mencapai 9 SR di kedalaman laut yang dangkal, tsunami besar akan terjadi. "Untuk sementara ini memang ada (keresahan masyarakat). Namun kami terus memberikan pengertian bagi warga. Prediksi itu kan bisa iya, bisa juga tidak," kata Kepala Desa Citeureup, Oman Suherman, Kamis (5/4/2018).
Deputi Bidang Geofisika dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Muhamad Sadly mengatakan, pada kasus hasil kajian potensi tsunami di Pandeglang, peneliti sebenarnya tidak melakukan prediksi tapi mencoba mengungkap potensi yang masih perlu dikaji.
Baca: Jarang Timbulkan Gejala, Kanker Tiroid Ternyata Bak Pembunuh Berdarah Dingin, Kenali Ciri-cirinya