Sindir Putin soal Korupsi, Tsamara Amany Dapat Balasan Begini

Ia juga membandingkan pers di Rusia yang kebebasannya tak seperti di Indonesia. Tsamara juga menyinggung persoalan korupsi di Rusia.

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany menyambangi redaksi Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (27/3/2018). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany menjadi perbincangan publik setelah videonya direspon oleh media independen non-komersial Russia Beyond the Headlines (RBTH).

Diketahui sebelumnya, Tsamara muncul dalam sebuah video yang di dalamnya berisi pernyataan Tsamara tentang Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Dalam video tersebut, Tsamara mengatakan bahwa Putin bukan contoh pemimpin yang baik.

Menurut Tsamara, Putin telah membungkam oposisi dan pers di Rusia.

Ia juga membandingkan pers di Rusia yang kebebasannya tak seperti di Indonesia.

Selain itu, Tsamara juga menyinggung persoalan korupsi di Rusia.

Wanita kelahiran 24 Juni 1996 tersebut mengklaim bahwa praktik-praktik korupsi di Rusia dibiarkan begitu saja.

Baca: Rahasianya Terungkap, Ternyata Ini Pegangan yang Bikin Roy Kiyoshi Sakti

Baca: Heboh Ustaz Abdul Somad Minta Bayaran Rp 60 Juta, Tarif Sebenarnya Ternyata Segini

Ia menambahkan jika posisi Indonesia jauh di atas Rusia soal indeks persepsi korupsi.

Sebelum mengakhiri pernyataannya, Tsamara mempertanyakan ulang apakah orang seperti Putin akan dijadikan standar kepemimpinan.

"Yakin orang seperti itu mau dijadikan standar kepemimpinan?," tanya Tsamara.

"Kalau saya, tidak mau ada pemimpin seperti itu di Indonesia,"jawabnya.

Video ditutup dengan sebuah tulisan bertuliskan, "Jadi kitatahu kan, kenapa Fadli Zon nggak berani debat dengan Tsamara".

Video singkat tersebut sontak mendapat balasan dari pihak RBTH di kolom komentar.

RBTH menilai jika pernyataan Tsamara tentang Rusia yang tidak memiliki kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia menunjukkan kedangkalan wawasan dari Tsamara.

Terkait persoalan korupsi, RBTH menolak jika Rusia dibilang melakukan pembiaran atas praktik korupsi.

RBTH juga memberitahu Tsamara bahwa Rusia pernah menghukum 8.800 pegawai negeri Rusia karena kasus korupsi.

Selain membalas pernyataan Tsamara di kolom komentar, RBTH juga mengunggah beberapa berita yang mereka tulis tentang korupsi di Rusia.

Satu di antara berita tersebut adalah tentang penangkapan besar-besaran pejabat Rusia yang melakukan tindak korupsi.

RBTH juga menyantumkan berita tentang pernyataan Putin yang terang-terangan berkomitmen memberantas korupsi.

(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved