Suaminya Disebut Rutin Kunjungi Jennifer Dunn, Sarita Segera Ambil Langkah Penting Ini

Suaminya Disebut Rutin Kunjungi Jennifer Dunn, Sarita Segera Ambil Langkah Penting Ini

Penulis: taryono | Editor: taryono
Faisal Haris, Jennifer Dunn, Sarita Abdul Mukti 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sarita Abdul Mukti menjawab pertanyaan soal suaminya, Faisal Haris, yang beberapa waktu lalu terlihat menjenguk Jennifer Dunn di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Diakuinya, memang betul Faisal sering menengok Jennifer di sana.

"Setiap malam jenguk," ujar Sarita saat ditemui di Gedung Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018) malam.

Sarita mengaku anak-anaknya pun mengetahui soal suaminya yang suka menjenguk Jennifer Dunn.

Dia mengaku sudah tak cemburu lagi melihat hal tersebut.

"Semua orang tahu. Cemburu sama siapa? Kucing kali. Sah-sah saja karena mereka kan pacarannya oke-oke saja, dijenguk nggak apa-apa sih," tutur Sarita.

Sarita seakan sudah lepas tangan dengan tingkah suaminya yang masih nempel dengan Jennifer Dunn.

Baca: Punya Segala Kemewahan, Ini Tambang Uang Inul Daratista yang Tak Terekspos

Baca: Cerita Pilu Polisi, Kakinya Dilindas Pengendara yang Melanggar, Sampai Pukul Pukul Pintu Mobil

Baca: Dituding Fasilitasi Aksi 212, Ini Penjelasan Menohok Menteri Susi Pudjiastuti

Namun sayangnya, dia masih belum ada kelanjutan untuk menggugat cerai Faisal Haris.

"Laki-lakinya kalau malam masih suka ke penjara untuk besuk jadi buat apa saya berbagi cinta," tukas Sarita.

Pernyataan Sarita ini rupanya bikin geram Jedun.

Menurut pengacara Jennifer Dunn, Pieter Ell menyebut kalau itu adalah fitnah.

Jika Sarita tidak juga meminta maaf dalam waktu tiga hari, mereka pun akan melanjutkannya ke jalur hukum.

"Sekali lagi dalam waktu tiga hari mencabut pernyataan itu dan meminta maaf bahwa itu tidak benar. Jika tidak maka kami akan melakukan proses hukum. Ini fitnah," ucap Pieter Ell saat ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (6/4/2018).

Bukan tanpa alasan mereka protes.

Sebab, menurut Pieter Ell, pernyataan itu nantinya bisa menimbulkan kegaduhan di dalam penjara.

"Karena ini akan menimbulkan kegaduhan di dalam bahwa seolah-olah klien kami di anak emaskan dari pada warga binaan yang lain, ini akan menimbulkan masalah di dalam rutan," imbuhnya.

"Jadi sekali lagi pihak-pihak tertenti yang menuding klien kami dalam waktu tiga hari kami meminta statement itu dicabut dan minta maaf kalau itu nggak benar," pungkas Pieter Ell.

Tak Ada Lagi Harapan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved