Berikut Kumpulan Orang yang Mendadak Tajir Gara-gara Temukan Muntahan Ikan Ini

Baru-baru ini seorang seorang nelayan di Kelurahan Oeba, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur

Editor: soni
Kolase TribunStyle 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KUPANG - Baru-baru ini seorang seorang nelayan di Kelurahan Oeba, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menemukan benda yang diduga muntahan ikan Paus (Ambergis).

Temuan ini langsung menghebohkan mengingat harga muntahan paus itu bisa mencapai Rp 3 miliar. 

Awalnya, Marsel Lopung, nelayan yang menemukan benda itu tidak mengira temuannya bernilai tinggi.

Tak lupa juga ada yang terus memotret benda tersebut yang disimpan Marsel di dalam wadah.

Baca: Penampakan Para Artis yang Tetap Awet Muda, Ada yang Cocok Jadi Anak Sekolahan

Hal tersebut akhirnya diketahui oleh sahabatnya yang berada di Makassar dan menyarankan Marsel untul dibawa ke Bali dan dicek apakah benar itu muntahan paus atau tidak.

Marsel berharap apabila benda tersebut betul-betul muntahan paus yang bernilai tinggi dan penemuannya tersebut tidak melanggar Undang-undang.

Ia akan menjualnya untuk mengubah nasib keluarganya.

Marsel Lopung (pertama dari kiri) saat ditemui di salah satu rumah warga di Oeba Rabu (18/4/2018).
Marsel Lopung (pertama dari kiri) saat ditemui di salah satu rumah warga di Oeba Rabu (18/4/2018). (POS KUPANG/MARIA ENOTODA)

Lalu, mengapa muntahan paus bisa sangat mahal? 

Mengutip dari Grid.id, meski disebut muntahan, namun benda ini tidak keluar dari mulut paus.  

Benda ini keluar dari saluran pembuangan kotoran paus kepala kotak (Physeter macrocephalus). Bentuk dan teksturnya seperti bongkahan lilin.

Walaupun keluar dari saluran pembuangan, muntahan ini berbeda dari feses atau kotorannya.

Saat baru dikeluarkan, muntahan paus berbau busuk dan berwarna kehitaman. Namun, lama-lama bau busuk itu hilang dan berubah menjadi harum.

Tidak semua paus kepala kotak mengeluarkan muntahan atau ambergris ini. Dari jumlah paus kepala kotak yang ada, hanya 1 persen paus yang mengeluarkannya.

Muntahan paus jarang ditemukan. Biasanya, muntahan paus akan tenggelam di laut. Namun, ada sebagian yang mengapung dan terdampar di tepi pantai.

Muntahan paus dapat dijadikan sebagai bahan pembuat parfum. Parfum yang dibuat dari muntahan paus bukan parfum biasa.

Muntahan paus dapat menghasilkan wangi khas yang menyenangkan untuk manusia.

Wangi ini tidak bisa dihasilkan oleh zat lain, selain muntahan paus.

Meski banyak peminatnya, beberapa negara mulai melarang penggunaan muntahan paus untuk bahan baku industri, seperti parfum.

Itu karena jumlah paus kepala kotak yang makin sedikit.

Dikira Pelampung

Khusus yang ditemukan Marcel Lopung,  benda tersebut mengapung di atas laut sebulan lalu di pelabuhan Sulamu.

Hal ini disampaikannya saat ditemui Pos Kupang (grup Surya.co.id) di Oeba Rabu (18/4/2018).

Menurut Marsel pertama kali melihat benda tersebut dia mengira benda tersebut adalah pelampung yang mengapung di laut.

Tetapi setelah didekati ia akhirnya mengambil benda tersebut dan memutuskan untuk dibawa pulang ke rumahnya.

"Awalnya saya pikir itu pelampung tapi pas saya pegang sudah keras mungkin sudah terapung lama. Saya tidak ingat lagi tanggalnya tapi sebulan lalu saya dapat itu. Terus saya bawa kembali ke rumah dan simpan di dalam wadah," ujar Marsel.

Marsel juga mengatakan makin hari benda tersebut semakin keras dan menyusut.

Menurutnya saat pertama kali ditemukan ukurannya besar tapi setelah sebulan ia simpan ukurannya semakin menyusut dan makin keras.

Berikut beberapa orang di dunia yang beruntung menemukan muntahan paus dan berhasil menjual muntahan tersebut hingga miliaran rupiah.

1. Sukadi, nelayan asal Bengkulu

Sukadi dalam pemberitaan sebuah koran.
Sukadi dalam pemberitaan sebuah koran. (Capture Facebook Yandi Pebriansah)

Awal November 2017 lalu, seorang nelayan asal Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu menemukan 200 kilogram diduga muntahan (ambergris) paus.

Benda itu ditemukan Sukadi dalam kondisi mengapung di tengah Samudra Hindia.
Sukadi dan muntahan paus.

Sukadi dan muntahan paus.
Sukadi dan muntahan paus. (Facebook)

Muntahan paus milik Sukadi telah terjual 150 kilogram dengan harga Rp 3,3 miliar atau per kilonya Rp 22 juta.

2. Bocah 8 tahun jual muntahan paus Rp 868 juta

Charlie Naysmith dan muntahan ikan paus
Charlie Naysmith dan muntahan ikan paus ()

Agustus 2012, Charlie Naysmith bocah berusia 8 tahun dari Inggris menjadi jutawan berkat muntahan paus yang ia temukan.

Saat sedang berjalan-jalan di pantai, Naysmith melihat bongkahan batu yang unik berwarna seperti marmer dan membawanya pulang untuk dikoleksi.

Setelah dia dan sang ayah mencari tahum ternyata bongkahan batu unik tersebut adalah muntahan paus yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan parfum.

Amergris itu terjual dengan harga Rp 868 juta.

3. Sepasang kekasih Gary dan Angela menjual ambergris seharga Rp 1 miliar

Gary menemukan muntahan paus.
Gary menemukan muntahan paus. (Facebook)

April 2016, pasangan dari Lancashire, Inggris, Gary dan Angela menemukan muntahan ikan paus.

Mereka menemukan muntahan paus di pinggir Pantai Middleton tak jauh dari tempat tinggal mereka.

Awalnya Gary dan Angela jijik melihat benda lembek dengan bau tak sedap. Tapi keduanya memutuskan untuk membawa pulang.

Ternyata benda tersebut merupakan ambergris seharga 930 poundsterling atau setara hampir Rp 1 miliar.

4. Khalid Al Sinani, nelayan Oman

Khalid Al Sinani
Khalid Al Sinani ()

Pada 2016, Khalid Al Sinani, nelayan Oman menemukan muntahan ikan paus yang terapung di perairan wilayah Qurayat.

Khalid mengumpulkan muntahan ikan paus seberat 60 kg dan mengangkatnya ke perahu.
Diperkirakan muntahan paus itu bisa dijual dengan harga Rp 33,7 miliar.

Sebuah perusahaan parfum setempat menawar dengan harga Rp 187 juta per kilogram namun Khalid menolaknya.

5. Alan Derrick dan anaknya Tom

Allan Derick dan muntahan ikaan paus.
Allan Derick dan muntahan ikaan paus. ()

Alan Derrick dan anaknya, Tom mengatakan awalnya ia bersama sang anak sedang berjalan-jalan di sepanjang pantai.

Tom kemudian melihat sebuah batu yang bentuknya cukup aneh. Berat batu muntahan paus yang ditemukan Alan adalah 1.13 kg.

Ia menjual benda yang ditemukan tersebut dengan nilai sekitar Rp 1 miliar.

Alan telah mengirim sampel ke Italia, Selandia Baru dan Prancis untuk menguji batu tersebut. (Grid.id/pos kupang)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved