Yel-yel Spesial untuk Mohamed Salah, Penanda Berubahnya Pandangan Rakyat Inggris pada Islam

Bukan rahasia lagi bahwa ada kalangan yang menilai Islam sebagai agama yang menimbulkan ketakutan tersendiri.

Editor: Yoso Muliawan
Dok Intisari Online
Mohamed Salah 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bukan rahasia lagi bahwa ada kalangan yang menilai Islam sebagai agama yang menimbulkan ketakutan tersendiri.

Termasuk di Inggris, banyak orang di negara ini mengalami fobia terhadap Islam.

Penyebabnya tak lain karena berbagai aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam.

Selain itu, karena mencuatnya pergerakan ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah) beberapa tahun terakhir.

Namun, di tengah semua fenomena tersebut, muncul seorang Mohamed Salah. Ia berhasil membuat rakyat Inggris mencintainya.

Salah beragama Islam. Ia terbilang muslim yang taat.

Prestasinya tak hanya di lapangan, tetapi juga memiliki segudang kegiatan amal sosial di luar karier sepakbola.

Salah telah mencetak 32 gol dalam 38 pertandingan pada tahun pertamanya di Liverpool, klub sepak bola Inggris.

Ia turut membantu The Reds bertengger di peringkat ketiga klasemen Liga Premier Inggris.

Liverpudlian, fans Liverpool, bahkan membuat chant alias yel-yel baru demi Salah.

Chant-nya berbunyi:

"Jika Tuhanmu cukup baik untukmu / Tuhanmu cukup baik untukku / Jika kamu mencetak beberapa gol lagi / Lalu, aku akan menjadi muslim juga!"

"Jika Tuhanmu cukup baik untukmu / Tuhanmu cukup baik untukku / Duduk di masjid bersamamu / Itulah tempat yang ingin aku tuju!"

Salah berhasil mengubah pandangan rakyat Inggris dari yang awalnya fobia terhadap Islam menjadi mulai lunak dan menghargai muslim di negara ini.

Munculnya chant tersebut tak lepas dari perilaku beragama Salah yang kerap menuai sorotan.

Mohamed Salah (kiri) bersama Sadio Mane selalu melakukan sujud syukur setiap kali mencetak gol.
Mohamed Salah (kiri) bersama Sadio Mane selalu melakukan sujud syukur setiap kali mencetak gol. (Dok Intisari Online)

Misalnya, Salah selalu menunaikan salat sebelum pertandingan.

Kemudian, jika mencetak gol, pemain asal Mesir ini akan membungkuk untuk melakukan sujud syukur.

Penggemar merasa bahwa kepercayaan (agama) Salah telah membantu Salah selama pertandingan.

Padahal, suporter sepak bola di Inggris terkenal memiliki perilaku paling buruk dan rasis di dunia.

Salah mendapat julukan The Pharaoh atau The Egyptian King karena ia berasal dari Mesir.

Beberapa kegiatan sosial Salah juga mengundang decak kagum penggemarnya.

Misalnya, Salah terkenal suka bersedekah untuk orang-orang yang kekurangan.

Ia juga beberapa kali tertangkap kamera sedang membaca Al-Qur'an atau membawa Al-Qur'an setiap kali pergi.

Mohamed Salah membaca Al-Qur'an dalam perjalanannya naik pesawat terbang.
Mohamed Salah membaca Al-Qur'an dalam perjalanannya naik pesawat terbang. (Dok Intisari Online)

Salah pernah menyumbang sekitar Rp 9,3 miliar untuk penyediaan alat pengobatan kanker.

Ia juga mendonasikan Rp 3,5 miliar untuk acara kawin massal sebanyak 70 pasangan di kota asalnya.

Setiap bulan, Salah rutin menyisihkan Rp 40 juta untuk santunan bagi fakir miskin di Mesir.

Satu gol yang ia cetak bernilai seekor sapi yang disembelih, lalu dagingnya dibagikan kepada fakir miskin.

Saat menikah pada tahun 2013, istrinya tampak mengenakan hijab modern, tetapi tetap menutupi rambutnya.

Mohamed Salah dan istrinya saat menikah pada tahun 2013.
Mohamed Salah dan istrinya saat menikah pada tahun 2013. (Dok Intisari Online)

Serangan teror mungkin telah menghilangkan kepercayaan penduduk dunia terhadap Islam.

Namun, Salah berhasil mengubahnya melalui prestasi yang ia tunjukkan.

Kini, Salah menjadi bintang sepakbola kebanggaan Liverpool serta kebanggaan seluruh umat Islam di dunia.

Sumber: thesun.co.uk

(Aulia Dian Permata/Yoyok Prima Maulana)

Sumber: Intisari Online
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved