April 2018, Bandar Lampung Deflasi 0,01 Persen

Setelah tiga bulan berturut-turut mengalami inflasi, Kota Bandar Lampung akhirnya mengalami deflasi sebesar 0,01 persen pada April 2018.

Penulis: Ana Puspita Sari | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung/Ana
Suasana rilis di kantor BPS Lampung, Rabu (2/5). 

Laporan Reporter Tribun Lampung Ana Puspita Sari

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Setelah tiga bulan berturut-turut mengalami inflasi, Kota Bandar Lampung akhirnya mengalami deflasi sebesar 0,01 persen pada April 2018.

Deflasi di Kota Bandar Lampung paling banyak dipengaruhi oleh kelompok pengeluaran Bahan Makanan (turun sebesar 0,73 persen) dan kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau (turun 0,01 persen).

Baca: Euforia Kelulusan, Belasan Siswa SMK Bhakti Pemuda Corat-coret Baju Seragam

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Yeane Irmaningrum mengatakan, andil kelompok Bahan Makanan dalam pembentukan deflasi pada April 2018 adalah sebesar -0,19 persen dengan komoditi utamanya adalah beras dan cabai merah.

"Andil kelompok Bahan Makanan ini dipengaruhi oleh harga beras yang turun karena sudah masuk masa panen dan cabai merah," jelasnya saat rilis di Kantor BPS Lampung, Rabu (2/5) siang.

Baca: Begini Nasib Rumah Mewah Peninggalan Mendiang Olga Syahputra yang Kini Ditempati Sang Adik

Komiditi lainnya yang memberikan andil deflasi Kota Bandar Lampung, lanjut Yeane, adalah genteng, udang basah, pepaya, air kemasan, cumi-cumi, nangka muda, kangkung dan sabun deterjen bubuk/cair.

Beralih ke harga beras yang merupakan penyumbang andjl deflasi, terpantau di tingkat penggilingan harga beras tertinggi untuk kualitas premium Rp 10.800 per kilogram dan harga terendah Rp 8.000 per kilogram untuk beras kualitas medium. Rata-rata harga beras di tingkat penggilingan untuk kualitas premium mengalami penurunan sebesar 5,98 persen dan kualitas medium turun 18,88 persen.

Sementara itu, harga gabah juga mengalami penurunan baik di tingkat penggilingan maupun di tingkat petani. Penurunan rata-rata harga kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar 12,04 persen dari Rp 5.428,13 per kilogram menjadi Rp 4.774,48 per kilogram.

"Dengan kualitas yang sama, harga gabah di tingkat penggilingan turun sebesar 12,57 persen dari Rp 5.541,46 per kilogram menjadi Rp 4.884,79 per kilogram," imbuhnya. (ana)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved