Ungkap Fakta-fakta Ini, Sri Bintang Pamungkas Sebut Amien Rais Pengkhianat Reformasi
Ungkap Fakta-fakta Ini, Sri Bintang Pamungkas Sebut Amien Rais Pengkhianat Reformasi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Sri Bintang Pamungkas menilai, Amien Rais sebagai pengkhianat reformasi.
Pasalnya, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut dinilai tidak konsisten dalam memperjuangankan reformasi.
Hal tersebut disampaikan Sri Bintang dalam acara diskusi bertajuk 'Peringati Lengsernya Soeharto, Amien Rais Bapak Reformasi?'.
"Kalau saya (bilang), Amien Rais itu pengkhianat," kata Sribintang, di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (7/5).
Baca: Wanita Ini Diam-diam Rekam Keasyikan Suami dan Anaknya di Dapur
Baca: Penampilannya Polos, Siapa Sangka Artis Ini Cantik Parah Pas Dandan
Baca: Dipenjara karena Tipu 20 Miliar, Artis Cantik Ini Curhat Harus Sikat WC di Dalam Sel
Sementara itu, Aktivis 98, Wahab Talaohu menilai, Amien Rais tidak konsiten dalam sikap politiknya.
Bahkan, sejak tahun 1998 para aktivis pun telah menolak Amien Rais.
"Amien Rais brutus reformasi, kami menolak karena sikapnya tidak konsisten. Amien Rais tidak bersikap saat teman-teman kami dipukul dan dipenjara," katanya.
Sementara itu, Aktivis 1998 Faizal Assegaf menilai Amien Rais tak layak sebagai Bapak Reformasi namun yang tepat adalah Sri Bintang Pamungkas lantaran telah memperjuangkan reformasi dan selalu konsisten.
"Bagi saya justru yang bapak reformasi itu pak Sri Bintang Pamungkas. Kemana-mana masih mau jalan kaki," katanya.
Daeng Muhammad Bela Amien Rais
Anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) Daeng Muhammad membela Amien Rais dari pernyataan Sri Bintang Pamungkas yang menyebut Amien Rais sebagai pengkhianat reformasi.
Daeng mengatakan tidak sepantasnya Sri Bintang mengatakan hal seperti itu, karena rakyat sudah cerdas bagaimana mengikuti sebuah perjalanan sejarah, termasuk tuntutan terjadinya reformasi.
"Reformasi banyak menghasilkan dampak positif untuk bangsa Indonesia."
"Seperti adanya pembatasan masa jabatan presiden, kebebasan pers, pemilihan presiden secara langsung, termasuk amandemen terhadap UUD 1945," kata Daeng, Senin (07/05/2018).
Menurutnya, pada waktu itu reformasi merupakan keharusan dan tuntutan semua orang.