Viral Status Aksi Teror Gereja di Surabaya Cuma Settingan, Nasib Kepala Sekolah Ini Jadi Begini

Di tengah duka, ada saja yang masih menganggap peristiwa ini sebagai sebuah settingan untuk pengalihan isu.

Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Facebook

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Teror bom terjadi di Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 13 Mei 2018, pagi. Sejumlah tiga gereja jadi sasaran pelaku teror. 

Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno. 

Berdasarkan data terbaru, ada 14 orang korban meninggal dunia akibat bom tersebut dan puluhan korban luka-luka. 

Setelah ditelusuri, ternyata terduga pelaku pemboman adalah satu keluarga. Mereka melakukan bom bunuh diri. 

Keluarga Dita Supriyanyo diketahui tinggal di kawasan Wonorejo, Rungkut, Surabaya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan peran Dita dan keluarga saat melakukan aski pengeboman.

Tito menuturkan, Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.

Baca: Polisi: 4 Pelaku Bom di Polrestabes Surabaya Tewas

Baca: Detik-detik Video Anak Kecil Diselamatkan Polisi Saat Bom Meledak di Polrestabes Surabaya

Ia naik mobil Avanza dan menabrakannya ke gereja hingga terjadi ledakan.

Bom ternyata berada di dalam mobil.

"Ledakan di gereja jalan Arjuno yang paling besar," jelas Tito.

Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya.

Ia datang ke gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya, yakni Fadhila Sari (12) dan Pamela Riskita (9).

Puji bersama dua anak perempuan masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri.

Baca: Cewek Pengendara Motor Ini Lebih Sayang Jeruk ketimbang Kepalanya, Lihat Videonya

Bom ditaruh di pinggangnya.

"Ciri sangat khas, korban rusak perutnya saja," terang Tito.

"Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat," sambungnya.

Sedangkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laku-laki Dita.

Mereka adalah Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16).

Keduanya membawa bom dengan cara dipangku.

Mereka masuk ke gereja naik motor dan memaksa masuk.

Kemudian bom meledak hingga menimbulkan banyak korban.

Peristiwa ini tentu saja mengundang amarah publik. Mereka geram dengan aksi teror yang terus terjadi di Indonesia. 

Baca: Bening Banget! Penampilan Nagita Slavina saat Liburan ke Hongkong Bikin Mata tak Berkedip

Di tengah duka, ada saja yang masih menganggap peristiwa ini sebagai sebuah settingan untuk pengalihan isu. 

Seperti yang dilakukan salah satu kepala sekolah SMP di Pontianak, Kalimantan Barat. 

Lewat akun Facebooknya, kepala sekolah Berinisial FSA menuliskan status yang dianggap tidak bersimpati kepada para korban. 

Oknum kepala sekolah
Oknum kepala sekolah (facebook)
Oknum kepala sekolah
Oknum kepala sekolah ()

Gara-gara statusnya ini FSN harus berurusan dengan pihak kepolisian. Ia pun dijemput aparat kepolisian untuk dimintai keterangan. 

Dikutip dari Tribun Pontianak, Kasat Reskrim Polres Kayong Utara, AKP Denni Gumilar membenarkan pihaknya telah mengamankan seorang terduga pelaku ujaran kebencian melalui media sosial, FSA.

Dia mengaku belum dapat memberikan komentar lebih lanjut terkait kasus ini, sebab pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka.

Baca: Terkapar Seharian, Akhirnya Jasad Terduga Teroris dan 2 Anaknya Dievakuasi

Baca: Ungkapkan Dukacita atas Teror di Kampung Halamannya, Ini Arti Jihad di Mata Maia Estianty

FSA ditangkap lantaran diduga telah memposting status di Facebook yang berbau ujaran kebencian terkait peristiwa teror yang menghantam tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).

"Saat ini yang bersangkutan masih dalam tahap pemeriksaan," katanya saat dihubungi via telepon.

Status FSA ini sempat viral di media sosial, khususnya Facebook.

Dari penelusuran yang dilakukan Tribun di situs Sekolah Kita milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, FSA diduga mengemban tugas sebagai kepala sekolah di satu SMP,  Kayong Utara.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved