Komite Tradisi Dewan Kesenian Lampung Gelar Workshop Ngicik Ko Gamolan Pekhing

LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG BENI YULIANTO

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Komite Tradisi Dewan Kesenian Lampung (DKL) menggelar acara "Workshop Ngicik Ko Seni Gamolan Pekhing".

Workshop sekaligus buka puasa bersama ini berlangsung di Gedung DKL, PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Kamis (24/5) mulai pukul 14.00 WIB.

Workshop alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul itu mengusung tema "Citra Insan Berbudaya dalam Kearifan Lokal". Hadir narasumber utama Syafril Yamin bergelar Mamak LiL Rajo Gamolan.

Dalam gelaran Ngicik Ko alias bincang-bincang tentang alat musik gamelan yang terbuat dari bambu ini, Komite Tradisi menghadirkan pula para pembicara praktisi seni dan akademisi. Antara lain Hari Jayaningrat, I Gusti Nyoman Arsana Adin Gedanggung, Erizal Barnawi, Riyan Hidayatulloh, dan Ricad Sambera dari Kembahang.

Menurut Syafril Yamin yang juga ketua Komite Tradisi DKL, dalam gelaran "Ngicik Ko Gamolan Pekhing", pihaknya juga meluncurkan buku notasi Gamolan Pekhing

"Kami memperbincangkan musik tradisional gamolan pekhing dari Sekala Brak, Lampung Barat," ujar Mamak Lil bergelar Rajo Gamolan ini dalam rilis.

Mamak Lil sendiri adalah perajin sekaligus pelatih dan narasumber alat musik tradisional gamolan pekhing.

"Gamolan pekhing kemungkinan sudah ada sejak Abad ke-4 Masehi," katanya.

Ketua Umum DKL Aprilani Yustin menyambut baik gelaran workshop oleh Komite Tradisi DKL. Ia berharap musik tradisional Lampung bisa sejajar dengan musik nusantara lainnya.

"Kami terus berupaya agar pemerintah daerah memberi ruang kepada seni tradisi. Harapan ke depan, seni tradisi bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, termasuk gamolan pekhing," jelas Yustin.